Lagi-Lagi! Hujan Deras Guyur Labuan Bajo, Kota yang Dijuluki Super Premium Itu Kena Banjir
Kota Labuan Bajo diguyur hujan deras, banjir tak terelakkan

LABUANBAJOVOICE.COM – Hujan deras yang mengguyur Labuan Bajo pada Kamis (13/3) sejak pukul 04.00 WITA hingga pukul 06.00 WITA mengakibatkan banjir di sejumlah ruas jalan di Labuan Bajo, termasuk jalan nasional Trans Flores yang menghubungkan Labuan Bajo dan Ruteng, Kabupaten Manggarai. Ketinggian air yang kisaran kurang lebih mencapai 40 cm, hingga membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas.
Salah satu titik banjir yang cukup parah terjadi di sekitar Wae Mata, Desa Gorontalo, terutama di perempatan lampu merah Wae Mata. Banjir di lokasi ini terjadi pada malam hari, sehingga menyulitkan aktivitas warga yang sedang berlalu lintas.
Hasil pantauan media di lokasi sekitar pukul 22.00 WITA, banjir sudah hilang. Namun tumpukan krikil hingga tanah memasuki area badan jalan, bahkan di jalur Pasar Baru juga mengalami hal sama.
Selain itu, sebelumnya banjir juga merendam jalan di wilayah Kampung Kaper dan Marombok pada siang harinya, yang jaraknya tidak jauh dari pusat Kota Labuan Bajo.
Berto San, salah seorang warga Labuan Bajo, menuturkan bahwa banjir di ruas jalan tersebut bukanlah hal baru. Menurutnya, setiap kali hujan deras, air selalu menggenangi jalan nasional itu.
“Saya selalu melintas di tempat ini. Hampir setiap kali hujan deras, di sini selalu banjir. Ya, pagi-pagi begini terpaksa pelan-pelan saat melintas,” ujar Servan.
Ia berharap pemerintah segera mencari solusi untuk mengatasi masalah ini, mengingat jalan tersebut merupakan akses utama menuju sekolah, rumah sakit, serta pusat Kota Labuan Bajo. Selain itu, ruas jalan tersebut juga menjadi jalur utama menuju berbagai destinasi wisata yang menjadi daya tarik Labuan Bajo.
“Ini jalan nasional, akses utama warga dari Labuan Bajo ke Ruteng. Ini juga akses ke sejumlah spot wisata di dekat Labuan Bajo. Mesti ada solusi agar kondisinya tidak semakin parah,” tambahnya.
Senada dengan Berto San, Rino, seorang pengendara yang sering melintas di jalur tersebut, juga mengungkapkan kekhawatirannya. Ia menyoroti dampak jangka panjang dari banjir yang bisa merusak lapisan aspal dan memperburuk kondisi jalan.
“Kalau selalu banjir, bisa saja lapisan aspal rusak dan tentu ruas jalan rusak. Kalau jalan rusak, tentu arus lalu lintas juga terhambat,” kata Rino.
Ia berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil tindakan agar permasalahan ini tidak terus berulang dan mengganggu kelancaran transportasi di jalan nasional Trans Flores.
Banjir yang merendam jalan nasional ini tidak hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga berpotensi merusak infrastruktur jalan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, jalan yang rusak akibat genangan air dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas serta memperlambat arus kendaraan, termasuk kendaraan logistik yang melintas di jalur tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai rencana penanganan jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di ruas jalan tersebut.
Namun, warga berharap adanya perbaikan drainase serta langkah-langkah lain untuk mencegah banjir terus terjadi di musim hujan mendatang.
Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia membutuhkan infrastruktur yang baik untuk mendukung sektor pariwisata dan mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, harapan masyarakat kini tertuju pada pemerintah agar segera memberikan solusi konkret terhadap permasalahan ini.
Penulis: Hamid