KPI-Asia Foundation Gelar Pelatihan Jurnalistik Berperspektif Gender Bersama Media di Labuan Bajo
Koalisi Perempuan Indonesia selenggarakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik Berperspektif Gender selama dua hari di Labuan Bajo, Manggarai Barat
NBAJOVOICE.COM | Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) bekerja sama dengan The Asia Foundation menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik Perspektif Gender selama dua hari, mulia tanggal 27-28 September 2024 dan diikuti 12 jurnalis yang bertugas di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Sekretariat Nasional (Setnas) KPI Staf Divisi Reformasi Kebijakan Publik, Eka Ernawati berharap setelah dilaksanakan pelatihan ini, jurnalis yang ada di Labuan Bajo bisa menggunakan perspektif GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion, yang berarti Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) dalam menghasilkan karya jurnalistik.
“Tentunya menuliskan atau membuat produk jurnalisme yang memakai atau menggunakan perspektif GEDSI di semua pemberitaan yang ada,” ujar Sekretariat Nasional KPI Staf Divisi Reformasi Kebijakan Publik, Eka Ernawati, Sabtu (28/9).
Menurut Eka, media sebagai corong dan memiliki pengaruh yang besar agar bisa melakukan advokasi, baik advokasi kasus maupun advokasi kebijakan ke arah yang lebih baik supaya kebijakan yang dilahirkan oleh pemangku kebijakan itu adil dan inklusi.
Senada, KPI Cabang Labuan Bajo Focal Poin, Mershinta Ayu Rahmadani mengatakan, media diharapkan mampu menghasilkan karya jurnalistik yang adil terhadap gender dan tidak bias gender.
“Media harus juga memiliki kemampuan agar dapat melakukan pemberitaan yang adil gender dan tidak bias gender,” kata Shinta sapaan akrabnya.
Menurut dia, pelatihan jurnalistik berperspektif gender ini penting untuk media ketahui, agar berita-berita yang diproduksi oleh media bisa adil gender, termasuk mendorong produk-produk jurnalistik sebagai media advokasi.
Ia menyampaikan, media massa memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi persepsi masyarakat. Pemberitaan yang adil, akurat, dan inklusif sangat penting untuk mencerminkan realitas sosial yang kompleks.
Namun, seringkali pemberitaan tidak mencerminkan keberagaman pengalaman dan perspektif gender secara memadai. Bahkan
penggunaan bahasa yang bias gender, seperti kata-kata yang merendahkan atau mengobjektifkan perempuan, masih sering ditemukan dalam pemberitaan.
“Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender, terdapat tuntutan yang semakin besar agar media menyajikan berita dengan lebih sensitif terhadap isu gender, disabilitas dan inklusi sosial,”ujar Shinta.
Richardus Nompa, reporter GBRNews.id menyampaikan ucapan terima kasih kepada KPI atas pelatihan jurnalistik berperspektif gender yang diselenggarakan selama dua hari ini. Ia berharap kegiatan berkelanjutan.
“Saya berharap, kegiatan ini tidak hanya sampai disini, harus ada keberlanjutan serta bersinergi. Semoga kita bisa menjadi agen perubahan yang membawa perspektif gender ke dalam jurnalisme yang lebih inklusif,” harapnya.
Sebelumnya KPI telah menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Berperspektif Gender di dua kota, yaitu Tanggerang dan Pontianak. Dan selama dua hari ini berkegiatan di Kota Labuan Bajo, kemudian lanjut di Kabupaten Sikka, NTT.
Penulis: Hamid