LABUANBAJOVOICE.COM — Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) resmi membuka Konferensi Nasional ke-IV Tahun 2025 di Ballroom Meruorah Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada Jumat (5/12/2025) malam.
Kegiatan bergengsi tersebut berlangsung selama empat hari, mulai 5–8 Desember 2025, menghadirkan pakar, akademisi, peneliti, legislator, serta para pemikir hukum tata negara dari seluruh Indonesia.
Mengusung tema “Tata Kelola Penyelenggaraan Negara: Konstitusionalisme Digital, Penataan Pemilu, hingga Pengelolaan Investasi Negara (Sovereign Wealth Fund)”, konferensi tahun ini menjadi forum strategis untuk merumuskan arah teori dan praktik ketatanegaraan Indonesia di tengah percepatan perkembangan teknologi, kompleksitas pemilu, serta tantangan pengelolaan investasi negara di era global.
Sekretaris Jenderal APHTN-HAN, Prof. Dr. Bayu Dwi Anggono, S.H., M.H, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang terus mendukung keberlangsungan forum akademik ini.
Ia menegaskan bahwa konferensi tahun ini mencatat partisipasi paling tinggi sepanjang sejarah penyelenggaraan APHTN-HAN.
“Ini sudah konferensi yang keempat tercatat partisipasi paling tinggi, “ujar Prof. Bayu.
Dalam kesempatan itu, Prof. Bayu juga menyampaikan duka cita atas bencana yang melanda Sumatera.
“Kami keluarga besar APHTN-HAN menyampaikan duka cita kepada saudara kita yang menjadi korban bencana alam di wilayah Sumatera. Kami sudah membuka donasi sejak 30 November dan nanti akan menyalurkannya langsung ke daerah terdampak,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa APHTN-HAN mengakhiri masa donasi pada malam pembukaan konferensi dan akan menyalurkannya pada Selasa atau Rabu mendatang melalui pengurus pusat.
Prof. Bayu menegaskan bahwa konferensi tahun ini mencatat jumlah pengiriman naskah akademik terbesar.
“Tahun ini adalah tahun terbanyak peserta mengirimkan wallpaper yaitu sebanyak 354 naskah. Kami harus memilih 80 naskah, tentu bukan pekerjaan mudah bagi para reviewer,” ujarnya.
Konferensi secara resmi dibuka oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) RI, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H, yang menandai acara pembukaan dengan prosesi simbolis memetik alat musik tradisional NTT, Sasando-sebuah penghormatan budaya yang mempertegas semangat lokalitas dalam forum akademik nasional.
Kegiatan pembukaan semakin bernilai strategis dengan kehadiran Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Dr. Suhartoyo, S. H,.M.H,. sebagai keynote speaker.
Kehadiran dua pucuk pimpinan lembaga konstitusional negara sekaligus menegaskan posisi APHTN-HAN sebagai forum akademik paling relevan dalam merespons dinamika ketatanegaraan Indonesia.
Menutup sambutannya, Prof. Bayu menggarisbawahi bahwa penyelenggaraan konferensi bukan sekadar ritual tahunan, tetapi “lebarannya para pengajar hukum tata negara”, sebuah momentum untuk mengonsolidasikan gagasan, memperkuat jejaring, dan memperbarui paradigma keilmuan.
“Kita membangun ekosistem akademik APHTN-HAN yang inklusif dan kontributif. Insya Allah akan terus dapat kita lakukan,” pungkasnya.**

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan