Kapal tanker ini menerima sinyal distress dari KM Mulya Abadi dan segera menginformasikan posisi terakhir ke Basarnas.

Informasi tersebut menjadi titik terang untuk memandu tim SAR menuju lokasi kapal yang mengalami patah kemudi.

Basarnas kemudian berkoordinasi dengan agen kapal untuk mengerahkan bantuan penarikan.

“Digerakkan dua unit kapal KM Surya Indah untuk menarik KM Mulya Abadi menuju Pelabuhan Riung. Disepakati bersama kapten kapal dan tim SAR, proses penarikan dilakukan dengan pengawasan penuh Basarnas,” jelas Fathur.

“Perkiraan kapal tiba di Pelabuhan Riung sekitar pukul 15.00 WITA,” sambungnya.

Setelah proses evakuasi selesai, KN SAR Puntadewa 250 melanjutkan perjalanan kembali ke Pelabuhan Wuring, Maumere.

Fathur menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi SAR ini.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Lanal Maumere, Ditpolair Polda NTT, Kapal Tanker Maersk Monte Lascar, KM Surya Indah, pihak agen kapal, serta keluarga korban,” ungkapnya.

“Terima kasih juga kepada Pemerintah Sulawesi Selatan, Gubernur Sulawesi Selatan, DPRD Sulawesi Selatan, Bupati Selayar, dan Forkopimda Selayar atas perhatian besar dalam operasi ini,” tandasnya.