Lembajo

Kasus DBD Tertinggi di Manggarai Barat Tersebar di Wilayah Kota Labuan Bajo

Cegah peningkatan kasus DBD Pemerintah Daerah Manggarai Barat gelar rapat koordinasi

LABUANBAJOVOICE.COM | Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Kesehatan gelar rapat koordinasi pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) tingkat daerah yang berlangsung di aula kantor Bupati Labuan Bajo pada senin (18/11) pagi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Tarsisius Cai menyampaikan bahwa, tujuan dari rapat koordinasi ini untuk mengetahui gambaran secara umum tentang kasus DBD.

“Untuk mengetahui gambaran umum tentang kasus DBD, mengetahui intervensi tepat sasaran, menekan angka kejadian penyakit DBD di Kabupaten Manggarai Barat dengan melibatkan semua stakeholder atau lintas sektor terkait,” ujar Tarsisius.

Pada kesempatan sama, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Manggarai Barat, Ondy Christian Siagian menjelaskan, penyakit DBD masih merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.

Menurut Ondy, puncak kasus penyakit DBD yang terjadi di wilayah Kabupaten Mabar ini biasanya terjadi diwaktu yang berbeda, di bulan Januari sampai dengan bulan Maret dan bulan Oktober sampai dengan bulan Desember.

“Data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, menunjukkan bahwa pada tahun 2023 jumlah kasus DBD sebanyak 590 kasus dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 0%, dengan kasus tertinggi terjadi di wilayah Puskesmas Labuan Bajo dan Batu Cermin yaitu masing-masing sebesar 270 kasus dan 148,” ujar Ondy.

Lebih lanjut dia menjelaskan, penyebaran kasus DBD di wilayah Kabupaten Mabar tahun 2023 tersebar di 66 desa/kelurahan dengan kasus tertinggi terdapat di Kecamatan Komodo, yaitu di Kelurahan Wae Kelambu dan Desa Golo Bilas yaitu 87 kasus.

Pose bersama unsur Forkopimda Kabupaten Manggarai Barat. Foto: Labuan Bajo Voice

Sementara, pada periode Januari sampai dengan 15 November 2024, jumlah kasus DBD di Mabar sebanyak 495 kasus, CFR sebesar 0% dengan kasus tertinggi terdapat di wilayah Puskesmas Labuan Bajo sebesar 172 kasus, dan Puskesmas Batu Cermin sebesar 136 kasus.

Baca Juga:  Gong Pilkada Mabar 2024 belum Mulai, Baliho Milik H.Ardi Dibakar Orang

“Kasus DBD di dua wilayah puskesmas ini  menyumbangkan 62% dari total kasus di Kabupaten Manggarai Barat,” ungkap Pjs Bupati Mabar.

Menurut Ondy, kasus DBD di wilayah Kabupaten Mabar sejak periode Januari sampai dengan tanggal 15 November 2024 yang tersebar di 77 desa/kelurahan, kasus tertinggi terdapat di Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo sebesar 84 kasus.

Baca Juga:  Dinas Pertanian Mabar Berhasil Latih 10 Orang Gunakan Drone Sprayer untuk Siram Pupuk dan Basmi Hama

“Bila dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya, yaitu data bulan Januari s/d 15 November 2023 jumlah kasus DBD sebanyak 289 kasus. Sementara untuk tahun 2024 jumlah kasus sudah mencapai 495 kasus,” ungkapnya.

Hal ini, kata dia, menunjukan adanya peningkatan kasus dua kali lipat pada tahun ini dan tambahan jumlah desa/kelurahan yang terpapar penyakit DBD dari yang sebelumnya 66 desa/kelurahan menjadi 77 desa/ kelurahan.

Dikatakan Pjs Bupati Mabar, dari data-data yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan, dapat dilihat pertumbuhan kasus DBD dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Dan kondisi ini menjadi perhatian serius dari semua pihak.

“Labuan Bajo sebagai etalase pariwisata NTT dan sebagai daerah pariwisata super premium, harus bergerak cepat mengambil langkah strategis pencegahan meningkatnya kasus DBD di kabupaten ini. kita harus memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang datang berkunjung,” pesannya.

Baca Juga:  Dubes Indonesia untuk Jepang Pertanyakan Seringnya Kapal Wisata di Labuan Bajo Tenggelam

Turut hadir dalam kegiatan ini dari unsur Forkopimda Kabupaten Mabar yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Mabar, pimpinan instansi vertikal tingkat Kabupaten Mabar, para staf ahli Bupati, asisten dan para pimpinan organisasi perangkat daerah lingkup Kabupaten Mabar.

Kemudian, para pimpinan BUMN/BUMD lingkup Kabupaten Mabar, Ketua BPKD Kabupaten Mabar, Ketua FKUB Kabupaten Mabar, Ketua MUI Mabar, Ketua PCNU dan PD Muhamadiyah Mabar.

Lanjut, Romo Kevikepan Labuan Bajo, Pastor Paroki Katedral Labuan Bajo dan Pastor Paroki Maria Bunda Segala Bangs, Camat Komodo, Kepala Puskesmas Labuan Bajo, dan Batu Cermin, Lurah se-Kecamatan Komodo, Kepala Desa Batu Cermin, Gorontalo dan Golo Bilas.

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button