Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp LabuanBajoVoice.Com
+ Gabung
“Pemerintah Pusat bekerja keras buat daerah ini maju, akses direct flight bertambah, dari Singapura, Malaysia, next (berikut) China, dan Australia, tetapi nasib pengusaha lokal tertekan, dipengaruhi oleh aturan yang membingungkan. Kadin berkomitmen menjembatani komunikasi antara pengusaha dan pemerintah agar tercipta solusi yang adil dan tidak merugikan pihak manapun,” tambahnya.
Salah satu pengusaha lama di Labuan Bajo, Henry Chandra, menyampaikan kekecewaannya secara terbuka.
Ia menyebut kebijakan penertiban telah membuat usahanya semakin terpuruk.
“Sejak mobil dari kampung dilarang masuk, kami sudah sekarat. Sekarang pembeli tidak boleh parkir, usaha kami nyungsep. Kami ini warga Manggarai Barat, kenapa seperti tidak dianggap? Harusnya ada solusi, bukan pemaksaan,” tegasnya.
Keluhan serupa datang dari Fiko, pelaku usaha agen perjalanan. Ia menyebut penertiban sangat mengganggu aktivitas tamu-tamu wisatawan yang hendak melakukan perjalanan ke pulau-pulau di sekitar Labuan Bajo.
“Tamu bingung, mereka mau belanja perlengkapan kapal di supermarket, tapi motor dan mobil tidak bisa parkir. Mereka khawatir bannya dikempesi atau kendaraannya diangkut,” ungkapnya.