Kades Watu Panggal adakan Lomba Lari Karung hingga Bakiak dalam Rangka Sambut HUT RI Ke-79 dan Peresmian Kantor Desa
Ada lima cabang lomba olahraga rakyat di Desa Watu Panggal
LABUANBAJOVOICE.COM | Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-79 tahun 2024 serta memeriahkan acara peresmian kantor desa, Pemerintah Desa Watu Panggal, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat gelar event olahraga.
“Gelar kegiatan olahraga dalam rangka memeriahkan peresmian kantor desa sekaligus memeriahkan perayaan menyongsong HUT RI ke-79,” ujar Kepala Desa Watu Panggal, Silvester Suryaman kepada media di Labuan Bajo, Selasa (6/8/2024) siang.
Menurut Piter -panggilan akrabnya-, peserta dalam pertandingan itu akan diwakilkan masing-masing utusan dari setiap Rukun Tetangga (RT) yang ada di Desa Watu Panggal dengan jumlah enam RT.
“Jadi ini event nya tingkat desa, pertandingannya antar RT se Desa Watu Panggal. Cabang olahraga yang kita pertandingkan bukan bola kaki. Ada lima cabang olahraga yang kita pertandingkan,” terang Kepala Desa Watu Panggal itu.
Dikatakan Kepala Desa (kades) Piter, olahraga yang dipertandingkan itu diantaranya bola voli putra-putri, lari karung putra-putri, tarik tambang, bakiak serta lomba lari putra-putri.
Lebih lanjut ia rincikan pertandingan itu, untuk voli putra akan mengutus enam klub dan juga voli putri. Jumlah klub tersebut berdasarkan jumlah banyaknya RT yang ada di Desa Watu Panggal ada enam desa. Sistem pertandingan nya itu sistem setengah kompetisi.
“Kemudian untuk tarik tambang itu juga putra-putri. Satu RT itu akan mengutus dua tim, berartikan kalau di total kan ada 12 tim. Setiap tim terdiri dari 7 personil. Jadi masing-masing beda, kelas putranya beda, kelas putrinya beda,” papar Piter.
Kemudian, tambah dia, untuk lomba lari kita buatkan beda, ada kelas putra dan ada kelas putri. Setiap RT akan mengutus peserta, dan peserta nya tidak dibatasi.
“Untuk putra, volume (jarak jauh lari) nya adalah 2,5 km. Untuk putri jaraknya 1,5 km. Usia tidak dibatasi, dan berlaku umum untuk masyarakat Desa Watu Panggal,” terang Kades Watu Panggal itu.
Lalu, lanjut ia paparkan, untuk balap karung sifatnya individu tapi mewakili RT. Satu RT itu akan mengutus tiga orang putri dan tiga orang putra. Karena individu.
“Jadi setiap RT itu diwajibkan mengirim tiga tim putrinya, tiga tim putra setiap RT. Kalau lomba ini menggunakan sistem gugur,” terang Kades itu.
“Kalau bakiak setiap RT wajib mengirim tiga tim. Satu tim terdiri dari tiga personil. Didalam tiga personil ini harus ada unsur campuran, ada laki dan perempuan. Bakiak ini dalam bentuk tim, dengan konsep semua ada dalam satu papan bakiak dan sekali jalan. Kita tidak batasi usianya berapa yang penting didalam nya itu ada unsur campuran, ada laki dan perempuan,” kata Piter.
Untuk hadiah, kata Kades Watu Panggal itu, yang kita persiapkan sifatnya hiburan bukan kompetisi. Dalam arti nominal yang kita siapkan adalah standarisasi hiburan.
“Hadiahnya uang pembinaan. Juara satu mendapatkan 500 ribu, juara dua 400 ribu, juara tiga 300 ribu dan juara empat 200 ribu. Kurang lebih begitu yang kita siapkan. Uang pembinaan untuk semua mata lomba,” ujar Piter.
Perlombaan ini juga menurut Kades, bagi peserta tidak dipungut biaya atau dibebankan biaya pendaftaran.
“Kita tidak berikan beban pendaftaran (untuk peserta). Kita gunakan dana desa yang nomenklatur nya adalah festival lomba antar RT,” terang Kades yang dilantik tahun 2019 itu.
Kegiatan ini mulai tanggal 6 Agustus 2024 hingga 13 Agustus 2024 dan berlangsung dengan acara puncak serta final pertandingan tersebut.
“Di tanggal 13 itu acara nya adalah ritual adat, kemudian misa setelah itu gunting pita, kemudian resepsi, setelah resepsi dilanjutkan dengan pertandingan final seluruh cabang olahraga. Setelah final, lalu dilanjutkan dengan pembagian hadiah,” kata Piter.
Kades Watu Panggal juga sampaikan, motivasi terbesar kegiatan ini adalah menciptakan ruang masyarakat untuk boleh menikmati warna-warna kegembiraan yang tadinya terbelenggu oleh beban hidup serta hiruk-pikuk nya aktivitas.
“Lalu desa memberikan ruang untuk masyarakat untuk mengeluarkan talenta-talenta yang mungkin masyarakat selama ini terpendam,” terangnya.
Disamping memeriahkan, sambungnya, lalu tujuan lain adalah untuk menciptakan kekompakan, kebersamaan, kekeluargaan dalam tanda kutip satu rasa. Satu rasa di dalam kehidupan desa.
Ia berharap, mudah-mudahan kegiatan ini sungguh dihayati dan dinikmati oleh masyarakat, karena kegiatan ini tidak ada unsur politik atau kepentingan apapun melainkan untuk memeriahkan serta menyongsong HUT RI ke-79.
“Sungguh-sungguh lebih kepada memeriahkan, lalu yang kedua menciptakan ruang buat masyarakat untuk mengekspresikan kegembiraan nya, mengekspresikan bakat talenta nya. Kurang lebih seperti itu,” katanya.
Penulis: Hamid