Lebih lanjut, Ikhe menyampaikan berikut rincian lengkapnya hotel berbintang: 23 unit, hotel melati: 70 unit, pondok wisata: 41 unit, villa: 15 unit, penginapan remaja (Youth Hostel): 9 unit dan penyedia akomodasi jangka pendek lainnya: 6 unit.
Menurutnya, pertumbuhan jumlah akomodasi di Labuan Bajo juga berdampak langsung pada peningkatan kapasitas kamar dan tempat tidur.
Berdasarkan catatan BPS Manggarai Barat, jumlah kamar dan tempat tidur lima tahun terakhir menunjukkan tren naik yang signifikan.
Pada tahun 2020 jumlah kamar sebanyak 1.978 dan jumlah tempat tidur sebanyak 4.299, tahun 2021 jumlah kamar sebanyak 1.825 dan jumlah tempat tidur sebanyak 2.928, tahun 2022 jumlah kamar sebanyak 2.066 dan jumlah tempat tidur sebanyak 4.152.
Sementara tahun 2023 jumlah kamar sebanyak 2.527 dan jumlah tempat tidur sebanyak 5.043 dan tahun 2024 jumlah kamar sebanyak 3.147 dan jumlah tempat tidur sebanyak 3.669.
Dikatakan Ikhe, kenaikan tertinggi terjadi pada periode 2023–2024, di mana jumlah kamar meningkat sekitar 24,5 persen. Peningkatan ini didorong oleh pembangunan hotel-hotel baru di sejumlah kawasan strategis di wilayah Labuan Bajo.
Tinggalkan Balasan