Selama periode operasionalnya, Ceppy mengungkapkan bahwa tingkat keterisian penumpang rata-rata mencapai lebih dari 92%, menandakan bahwa minat pasar terhadap rute ini sangat tinggi.
“Rute Singapura–Labuan Bajo itu sangat menjanjikan. Harga tiket pun selama ini relatif tinggi, artinya ada pasar yang kuat,” tambahnya.
Meski kehilangan satu-satunya penerbangan langsung dari Singapura, Ceppy menyebutkan bahwa saat ini maskapai Scoot telah menunjukkan minat untuk mengambil alih slot penerbangan tersebut.
Namun demikian, kata dia, proses ini masih dalam tahap awal karena perlu penyesuaian jadwal, ketersediaan armada, kru, hingga proses perizinan dari otoritas penerbangan di Singapura.
“Scoot memang tertarik untuk mengisi slot itu, tapi tidak bisa langsung karena masih perlu waktu mengatur rotasi pesawat dan crew, serta perizinan di Singapura,” kata Ceppy.
Untuk saat ini, satu-satunya penerbangan internasional yang masih beroperasi dari Labuan Bajo adalah rute menuju Kuala Lumpur, Malaysia, yang dioperasikan tiga kali seminggu, yakni pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Tinggalkan Balasan