Nusantara

ITDC Bawa Sheila Majid ke Labuan Bajo: IGMJ 2025 Menyatukan Keindahan Alam dan Musik

Sheila Majid dan Kolaborasi Spektakuler Bersama Tohpati, Andien, serta Maliq & D’Essentials di Tengah Keindahan Alam NTT

LABUANBAJOVOICE.COM – Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) sukses mengukir sejarah dalam dunia hiburan dengan menghadirkan musisi ternama asal Malaysia, Sheila Majid, yang telah berkarya selama empat dekade di kancah musik internasional. Pada Sabtu (12/04/2025), kota pesisir bagian Selatan Kota Labuan Bajo yang terkenal dengan keindahan alamnya ini menjadi saksi dari pagelaran musik jazz berskala internasional, International Golo Mori Jazz (IGMJ) 2025, yang menggabungkan sentuhan klasik dan modern dalam nuansa penuh kehangatan dan keajaiban alam.

Acara yang digelar di kawasan The Golo Mori, Labuan Bajo, milik ITDC ini menampilkan latar perbukitan yang menghadap langsung ke laut serta Pulau Rinca. Perjalanan menuju Desa Golo Mori yang menempuh waktu sekitar satu jam dari pusat objek wisata Labuan Bajo justru menambah kesan eksklusif dan petualangan dalam menikmati setiap alunan nada. Suasana semakin magis saat bulan purnama mulai menghiasi langit, memberikan sentuhan romantis dan mempesona di setiap sudut acara.

Dalam pagelaran tersebut, Sheila Majid tampil bersama deretan musisi papan atas Indonesia. Penyanyi legendaris Andien, band jazz dari Jakarta, Maliq & D’Essentials, serta gitaris kawakan Tohpati turut menyemarakkan suasana. Format pertunjukan yang mengusung konsep orkestra menciptakan kolaborasi spektakuler antara nuansa jazz, pop, dan musik tradisional, menjadikan setiap lagu yang dinyanyikan terasa hidup dan menyentuh hati penonton.

Salah satu momen paling berkesan dalam acara tersebut adalah penampilan Sheila yang membawakan lagu hits era 80-an, “Sinaran”. Dirilis pada tahun 1986, lagu ini telah menjadi identitasnya dan kerap menjadi andalan dalam setiap penampilannya. Malam itu, Sheila memilih “Sinaran” sebagai lagu penutup, yang diiringi oleh suara bening namun penuh kekuatan, serta orkestra Tohpati yang mengiringi dengan penuh emosi. Suara deburan ombak dan embusan angin malam seakan berpadu menyatu dengan irama musik, menciptakan suasana yang tak terlupakan.

Sheila Majid, penyanyi asal Malaysia saat tampil di IGMJ 2025 di Labuan Bajo. Foto: Labuan Bajo Voice/HO

Tidak hanya menyuguhkan hiburan semata, Sheila Majid juga membuka hati dan berbagi pandangan tentang kekuatan musik. Saat menyanyikan lagu “Cinta Jangan Kau Pergi”, tampak jelas ekspresi sendu di wajahnya, menggambarkan kedalaman emosi yang tersampaikan melalui setiap bait lagu. Di sela-sela pertunjukan, ia pun mengungkapkan alasan mengapa ia tak pernah bosan untuk kembali menyanyikan “Sinaran”. “Saya harus ke panggung lagi, menyanyi ‘Sinaran’, baru penonton puas hati dan pulang,” ujarnya dengan tulus.

Bagi Sheila, musik adalah sesuatu yang harus disampaikan dari hati. Ia menekankan bahwa ketika manusia memainkan alat musik atau menyanyi, setiap nada yang dihasilkan mencerminkan perasaan yang tulus, berbeda jauh dengan musik yang hanya diputar dari mesin. Filosofi ini menjadi kunci baginya agar karya-karyanya tetap relevan dan menyentuh lintas generasi, baik generasi lama maupun kaum muda. Bahkan, ia menyambut baik jika ada musisi yang mengaransemen ulang lagunya sehingga terus hidup dan berkembang di era digital.

Sebelum Sheila melangkah ke atas panggung, suasana sudah dihangatkan oleh penampilan grup musik jazz ternama, Maliq & D’Essentials. Mereka membuka pagelaran dengan lagu “Senja Teduh Pelita” yang menyatu indah dengan semburat senja jingga yang memantul dari Pulau Rinca di kejauhan. Lagu-lagu seperti “Terdiam”, “Untitled”, dan “Kita Bikin Romantis” pun turut mengisi malam dengan irama yang mendayu-dayu, membawa kenangan dan harapan bagi para penonton.

Menutup rangkaian penampilan, Andien memberikan penghormatan mendalam kepada legenda musik Indonesia, Titiek Puspa. Dengan penuh keharuan, Andien mengajak penonton untuk menyanyikan “Kupu-Kupu Malam”, lagu yang identik dengan almarhum Titiek Puspa. Meski lagu tersebut tidak tercantum dalam daftar lagu awal, momen mendadak itu justru menyentuh hati semua yang hadir. Sorotan lampu temaram, angin kencang, dan raut wajah para penonton pun seakan menyatu dalam penghormatan terhadap sang legenda yang telah meninggalkan jejak abadi di dunia musik.

Andien, penyanyi asal Indonesia saat tampil di IGMJ 2025 di kawasan The Golo Mori Jazz. Foto: Labuan Bajo Voice/HO

Di tengah pertemuan antara seni dan alam, International Golo Mori Jazz 2025 tidak hanya menghadirkan pertunjukan musik, tetapi juga pengalaman spiritual. Suasana malam yang diterangi bulan purnama, deburan ombak, dan keindahan alam perbukitan menjadikan setiap momen terasa seperti lukisan yang hidup. Penonton pun tampak larut dalam keindahan visual dan musikal, menciptakan sinergi antara alam dan seni yang jarang terulang.

Keberhasilan ITDC dalam menggelar International Golo Mori Jazz 2025 tidak hanya menunjukkan keunggulan dalam penyelenggaraan acara musik berskala internasional, tetapi juga mengukuhkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata budaya dan seni yang kian berkembang.

Penampilan Sheila Majid yang penuh emosi, kolaborasi istimewa dengan para musisi ternama Indonesia, serta latar alam yang memesona, menyatukan semua elemen untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Malam itu, musik bukan hanya sekedar hiburan, melainkan perwujudan dari seni yang menyentuh jiwa dan menghormati warisan budaya yang kaya.

Acara ini pun membuktikan bahwa dengan perpaduan inovasi dan tradisi, musik dapat melintasi batas waktu dan generasi, mengikat semua kalangan dalam satu harmoni yang universal. ITDC telah memberikan kontribusi besar dalam memperkaya khazanah budaya dan musik Indonesia, sekaligus membuka jalan bagi kolaborasi internasional yang semakin dinamis.

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button
error: Content is protected !!