Berdasarkan hasil riset tim ITB, kelompok perempuan memiliki peran strategis dalam pengembangan produk pertanian masa depan dan pendidikan teknologi pangan lokal.
“Melalui pendidikan, teknologi sederhana, dan kolaborasi budaya, perempuan dapat menjadi aktor utama dalam menciptakan sistem pangan berkelanjutan yang menghasilkan produk sehat bernilai ekonomi tinggi,” tambah Dr. Angga.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada ketahanan nutrisi dan pangan, tetapi juga diarahkan untuk mendorong Pasir Panjang sebagai desa wisata kuliner sehat.
Hasilnya diharapkan mampu memperkuat branding Labuan Bajo sebagai destinasi unggulan berbasis keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
“Program ini bisa menjadi model pengembangan ketahanan pangan di wilayah pulau kecil dan kawasan penyangga taman nasional lain. Kami ingin menggabungkan tradisi, teknologi, dan kekuatan sosial menjadi aktivitas berkelanjutan,” tutupnya.**





Tinggalkan Balasan