Instansi Vertikal di Labuan Bajo Sering Buat Event dan Tidak Pernah Kordinasi dengan Pemcam Komodo, Camat Bicara Soal Etika
Camat Komodo minta lembaga vertikal yang ada di Labuan Bajo agar saling berkoordinasi setiap event yang akan diselenggarakan diseputaran wilayah Kecamatan Komodo
LABUANBAJOVOICE.COM | Pemerintah Kecamatan Komodo (Pemcam) Kabupaten Manggarai Barat menyoroti beberapa event-event yang sudah diselenggarakan oleh lembaga vertikal yang ada di Labuan Bajo selama ini, tidak pernah ada kordinasi secara administrasi ke Pemcam Komodo.
Hal itu disampaikan Camat Komodo, Marthinus Maryanto Irwandi lantaran setiap event-event yang diadakan di seputaran wilayah Labuan Bajo, baik itu event berskala nasional maupun internasional tidak pernah ada pemberitahuan secara lisan maupun administrasi ke Pemcam Komodo.
Iwan yang biasa dipanggil itu, baru-baru ini mempertanyakan soal event Internasional Golo Mori Jazz yang diselenggarakan oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), dan akan dilaksanakan pada Sabtu, 16 November 2024 di Golo Mori Convention Center (GMCC) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
“Saya ini merasa diabaikan betul,” tegas Camat Komodo diruang kerjanya, Jumat (01/11) sore di Labuan Bajo.
Menurut Iwan, ada beberapa event yang sudah diselenggarakan di Natas Parapuar dari Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), kemudian kegiatan yang dilaksanakan di Puncak Waringin, dan juga event Internasional Golo Mori Jazz dari ITDC yang akan diselenggarakan di pertengahan bulan November 2024 ini, tidak pernah ada pemberitahuan hingga saat ini.
“Itu saya tidak pernah diberitahu selaku kepala wilayah yang punya wilayah administrasi di wilayah itu. Harusnyakan dapat apa (diberitahukan). Saya tidak gila hormat, tapi saya pingin dihargai jugalah,” ujar Iwan.
Iwan dalam hal ini sebagai kepala wilayah administrasi di Kecamatan Komodo merasa kecewa dengan cara komunikasi oleh lembaga vertikal yang ada di Labuan Bajo. “Saya kecewa sekali, mereka jangan merasa mereka punya tuan sendiri. Nanti kalau ada apa-apa, tetap kami yang menjadi sorotan,” kata Camat Komodo itu.
Kemudian, Camat Komodo itu juga sentil soal peristiwa kecelakaan kapal wisata yang sering mengalami tenggelam dan terbakar di perairan kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) dan peristiwa di luar TNK. “Jangan (kan) itu, macam kapal yang tenggelam saja tetap Camat jadi sorotan,” kata Iwan.
“Jadi saya berharap, dengan berita ini, tolonglah mereka yang (lembaga) vertikal itu merasa diri dan tahu diri, bahwa mereka masuk wilayah saya itu setidaknya permisilah. Saya tidak gila hormat,” pinta Camat Komodo.
Iwan mengatakan, selama ini event-event yang diselenggarakan oleh lembaga vertikal di Labuan Bajo tidak pernah ada pemberitahuan sama sekali ke Pemcam Komodo.
“Tidak ada sama sekali. Minimalkan izin keramaian itu harus diketahui oleh saya. Kalau izinnya ke Polres, izin keramaian ke Polres tembusannya disampaikan ke kepala wilayah, dalam hal ini desa atau kelurahan tembusan tetap disampaikan ke saya selaku kepala wilayah lebih tinggi dari desa atau kelurahan,” terangnya.
Tapi, tambah dia, dan ini sama sekali tidak ada. Kalau terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Yang menjadi sorotan nanti kan kepala wilayah. “Saya tidak mau di wilayah saya ada perspektif lain dengan event-event ini. Saya tidak mau di wilayah administrasi saya menjadi apa yah, acara liar. Acara yang bertuan tetapi di wilayah nya orang. Saya tidak mau itu,” katanya.
“Ini sama halnya dengan pola mendidik masyarakat yang tidak sehat, tidak permisi dengan orang yang lebih tua. Kita masuk di wilayah nya orang itu kita harus permisi lah,” pintanya kembali.
Bahkan Iwan juga singgung soal etika. “Soal etika. Pokoknya saya kecewa dengan keadaan seperti itu. Nanti kalau saya punya ada sedikit kekuatan regulasi. Saya minta polisi hentikan itu kegiatan. Saya tidak pusing. Saya tidak mau masyarakat saya di bodohi, masyarakat saya diputar-putar begitu,” tuturnya.
Iwan berharap, ada kerjasama yang baik yang dibangun oleh lembaga vertikal dengan Pemcam Komodo. “Saya berharap kita kerjasamalah. Intinya saya tidak butuh di hormati berlebihan, tetapi minimal kami selaku kepala wilayah dihargai lah selaku pemilik masyarakat, selaku pemilik wilayah ini dihargai. Saya ini butuh itu,” kata Iwan.
“Say hello (menyapa) lah begitu. Saya tidak butuh harus ini harus itu. Mungkin saya salah satu pimpinan wilayah dari 12 kecamatan yang ada di Manggarai Barat ini tidak terlalu pusing ambil bagian yang untuk sifatnya seremonial, sifatnya ramai-ramai begitu,” ungkap Iwan.
Camat Komodo itu mengatakan, dirinya bukan tipe orang yang suka dengan kegiatan seremonial yang sifatnya ramai-ramai, tapi kalau ada undangan, dia akan memenuhi undangan tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap pembuatan event tersebut.
“Saya jalan penuhi undangan itu. Tetapi saya berharap kedepannya kami juga dihargai lah,” tutup Iwan.
Penulis: Hamid