Meski begitu, upaya konkret telah dilakukan pemerintah, LSM, dan komunitas lokal untuk mempersempit kesenjangan tersebut.
“Kuncinya adalah keberlanjutan program dan keterlibatan masyarakat lokal agar pariwisata tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga adil secara kesejahteraan,” katanya.
Basilius menilai kesejahteraan masyarakat dapat diukur dari meningkatnya ekonomi dan menurunnya angka kemiskinan, pendidikan serta keterampilan yang merata, layanan kesehatan dan gizi yang membaik, infrastruktur dasar yang menjangkau desa, serta terjaganya keadilan sosial, budaya, dan lingkungan.
Dalam momentum HUT RI ke-80, ia menyampaikan harapan besar untuk Manggarai Barat, yakni pemerataan pembangunan, peningkatan ekonomi melalui UMKM, pertanian modern, sektor perikanan, dan pariwisata beberkelanjutan
Ia juga menekankan pentingnya generasi muda agar mencintai tanah air, menjaga budaya lokal, serta siap menyongsong Indonesia Emas 2045. “Pemerintah juga harus bersih dan transparan,” tandasnya.
Tantangan terbesar pembangunan daerah menurut Basilius adalah bagaimana menyeimbangkan pertumbuhan pariwisata premium dengan pemerataan ke desa, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menjaga kelestarian lingkungan, serta menyiapkan SDM unggul dan tata pemerintahan yang bersih.
Tinggalkan Balasan