Ia mengingatkan bahwa pekerjaan rumah terbesar pembangunan daerah adalah ketimpangan pembangunan, lemahnya infrastruktur dasar, belum optimalnya kemandirian ekonomi lokal, hingga pengangguran pemuda. Tata kelola pariwisata berkelanjutan dan persoalan konflik lahan juga menjadi tantangan yang harus segera diatasi.

Di momentum HUT RI ke-80, Kanisius berharap Manggarai Barat semakin kokoh membangun fondasi ekonomi lokal di luar pariwisata.

“Pertanian, perikanan, dan peternakan harus menjadi prioritas, disertai kolaborasi antara pemerintah, DPRD, masyarakat, dan dunia usaha. Tidak ada superman, yang ada adalah superteam,” ujarnya penuh optimisme.

Ia menekankan pentingnya pembangunan manusia seiring pembangunan fisik, termasuk investasi pada pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan pemberdayaan perempuan.

Partisipasi masyarakat, menurutnya, harus terus ditingkatkan agar tidak sekadar menjadi penerima manfaat, melainkan pelaku utama pembangunan.

“Mari kita kembali ke nilai gotong royong. Jangan menunggu bantuan datang, tapi jadilah bagian dari solusi. Pemerintah hadir sebagai fasilitator, tapi masyarakatlah motor utama pembangunan,” pungkas Kanisius.