Lebih dari sekadar perayaan budaya, Festival Golo Koe juga berperan sebagai penggerak ekonomi kreatif. Rangkaian kegiatan seperti pameran UMKM, pertunjukan seni tradisional, hingga karnaval budaya, membuka peluang promosi dan penjualan bagi pelaku usaha lokal.
“Event seperti ini mempertemukan wisatawan dengan kekayaan budaya Manggarai Barat, sekaligus mendorong perputaran ekonomi yang menguntungkan masyarakat,” tambahnya.
Rusliadi berharap, Festival Golo Koe terus ditingkatkan kualitasnya setiap tahun. Baginya, festival ini merupakan warisan budaya yang tidak hanya mengangkat citra pariwisata Labuan Bajo di kancah nasional dan internasional, tetapi juga meneguhkan nilai kebhinekaan dan persaudaraan.
“Di tengah derasnya arus modernisasi dan perkembangan pariwisata, menjaga harmoni sosial menjadi tugas bersama. Festival Golo Koe adalah contoh nyata bahwa pariwisata dapat berjalan seiring dengan pelestarian budaya dan nilai kemanusiaan,” tutup Rusliadi.**
Tinggalkan Balasan