Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp LabuanBajoVoice.Com
+ Gabung
Lebih lanjut, Fraksi Gerindra menyoroti buruknya realisasi belanja modal yang hanya mencapai 2,01 persen per 30 Juni 2025.
Menurut anggota DPRD Manggarai Barat asal daerah pemilihan (Dapil) 1 itu, angka ini memperlihatkan lemahnya kapasitas perencanaan dan eksekusi program yang berdampak langsung ke masyarakat.
“Kami tidak ingin belanja diarahkan demi kepentingan politik. Rasionalisasi belanja harus disertai analisis manfaat, bukan hanya pemangkasan semata,” ungkapnya.
Fraksi Gerindra menuntut agar alokasi anggaran difokuskan pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, serta mendukung program-program nasional seperti ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan ekstrem, dan makan bergizi gratis.
Selain itu, politisi Gerindra Manggarai Barat itu menyoroti problematika kebijakan mutasi dan penempatan guru P3K yang dinilai serampangan dan tidak berbasis data kebutuhan riil sekolah.
“Penempatan yang keliru bisa mengakibatkan kekosongan pengajar dan menurunkan mutu pendidikan. Fraksi Gerindra mendesak evaluasi menyeluruh berbasis objektif dan data,” tandasnya.