Fraksi Gerindra Gandeng Bank NTT dan Perumda Bidadari Perkuat Ketahanan Pangan di Manggarai Barat
Mewujudkan Ketahanan Pangan di Manggarai Barat, Sinergi Fraksi Gerindra, Bank NTT, dan Perumda Bidadari

LABUANBAJOVOICE.COM – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Manggarai Barat, Fraksi Partai Gerindra DPRD Manggarai Barat menggelar Coffee Morning bersama Perumda Bidadari dan Bank NTT.
Pertemuan yang berlangsung pada Senin, 10 Maret 2025, ini menjadi ajang sinergi antar-stakeholder guna mendukung program ketahanan pangan nasional yang diusung oleh Prabowo Subianto, sekaligus mengadaptasikannya dalam konteks lokal.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua Fraksi Gerindra, Warus Martinus, Anggota DPRD Gerindra, Kanisius Jehabut; Direktur Perumda Bidadari, Elisabeth Maria Mersi; serta Pimpinan Cabang Bank NTT Labuan Bajo, Boy Nunutitun. Diskusi ini tidak hanya membahas strategi, tetapi juga langkah konkret dalam mengatasi tantangan yang dihadapi sektor pertanian di Manggarai Barat.
Dalam pertemuan itu, Warus Martinus menegaskan bahwa ketahanan pangan tidak boleh hanya menjadi wacana, tetapi harus diimplementasikan dengan kebijakan yang berpihak pada petani dan ekosistem pertanian daerah.
“Ketahanan pangan membutuhkan komitmen nyata. Kita harus mengembangkan produk lokal, memperkuat sinergi antara sektor pertanian dan pariwisata, serta memastikan kesejahteraan petani sebagai aktor utama,” ujar Warus anggota DPRD asal daerah pemilihan (Dapil) 2 itu.
Menurutnya, Manggarai Barat memiliki potensi besar di sektor pertanian, namun masih menghadapi tantangan serius seperti minimnya tenaga kerja petani akibat urbanisasi dan kurangnya regenerasi petani muda, kurangnya pendampingan teknis dari pemerintah daerah serta akses pasar yang terbatas, sehingga hasil pertanian lokal sering kali kalah bersaing dengan produk luar.
Menanggapi permasalahan akses modal yang kerap menjadi kendala bagi petani, Pimpinan Cabang Bank NTT Labuan Bajo, Boy Nunutitun, menegaskan bahwa Bank NTT siap memberikan skema pembiayaan khusus untuk petani Manggarai Barat.
“Salah satu tantangan utama dalam sektor pertanian adalah keterbatasan modal. Bank NTT hadir untuk memberikan solusi melalui skema pembiayaan yang mudah diakses petani,” ungkap Boy.
Ia menambahkan bahwa selain pendanaan, faktor pengawasan dan konsistensi kebijakan juga sangat penting. Pemerintah daerah harus memastikan bahwa para petani mendapatkan pendampingan berkelanjutan, akses teknologi pertanian modern, serta pasar yang jelas bagi hasil pertanian mereka.
Strategi Jangka Panjang: Modernisasi Pertanian dan Ekosistem Berkelanjutan
Dalam diskusi tersebut, seluruh pihak sepakat bahwa diperlukan langkah konkret untuk mendorong modernisasi pertanian di Manggarai Barat. Pola pikir petani harus diubah dari pertanian tradisional ke pertanian berbasis teknologi, sehingga produktivitas dan efisiensi dapat meningkat.
Boy Nunutitun menegaskan bahwa sinergi antara legislatif, perbankan, pemerintah daerah, dan petani harus semakin diperkuat.
“Ke depan, kita harus memastikan bahwa ketahanan pangan tidak hanya menjadi program tahunan, tetapi menjadi sebuah ekosistem yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang tepat, Manggarai Barat bisa menjadi daerah yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangannya sendiri,” pungkasnya.
Pertemuan Coffee Morning antara Fraksi Gerindra, Bank NTT, dan Perumda Bidadari ini menjadi langkah awal dalam membangun ketahanan pangan berkelanjutan dan berdaya saing di Manggarai Barat.
Dengan adanya dukungan kebijakan, akses permodalan, serta infrastruktur yang memadai, diharapkan sektor pertanian lokal dapat berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi para petani.
Ketahanan pangan bukan sekadar isu nasional, tetapi tanggung jawab bersama yang harus diwujudkan dalam aksi nyata. Sinergi yang dibangun dalam pertemuan ini menjadi bukti bahwa dengan komitmen yang kuat, Manggarai Barat bisa mencapai kemandirian pangan yang lebih baik.
Penulis: Hamid