Forum BPOLBF: HIPMI Manggarai Barat Komitmen Berperan Aktif Penguatan Ekosistem Pariwisata di Labuan Bajo
Apresiasi Forum Stakeholder, Halal Bihalal, dan Syukuran Paskah 2025 yang Digelar BPOLBF. Kolaborasi Strategis untuk Penguatan Pariwisata Berkelanjutan, Inklusif, dan Berdaya Saing di Labuan Bajo-Flores

LABUANBAJOVOICE.COM — Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Manggarai Barat menyampaikan apresiasi tinggi kepada Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) atas penyelenggaraan Forum Stakeholder Kepariwisataan yang dirangkaikan dengan Halal Bihalal dan Syukuran Paskah 2025. Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa, 29 April 2025, di kantor BPOLBF, dan dihadiri oleh berbagai unsur pemangku kepentingan pariwisata daerah.
Ketua Umum BPC HIPMI Manggarai Barat, Dian Ali, SH, M. Kn,. mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai ruang komunikasi dan sinergi antar sektor yang terlibat langsung dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di kawasan Labuan Bajo-Flores.
“Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada BPOLBF atas undangan dan pelibatan kami dalam forum ini. Ini merupakan langkah konkret yang menciptakan ruang kolaborasi lintas sektor dalam upaya menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata unggulan yang berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya, Jumat (2/5/25).
Ia menegaskan bahwa sebagai bagian dari komunitas bisnis dan pengusaha muda, HIPMI Manggarai Barat berkomitmen untuk berperan aktif dalam penguatan ekosistem pariwisata daerah, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
“Kami berharap forum ini menghasilkan langkah-langkah strategis yang tidak hanya berdampak pada pengembangan pariwisata, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan. HIPMI siap berkolaborasi secara nyata mendukung kemajuan Labuan Bajo,” tambah Dian Ali.
Forum Pentahelix dan Strategi Penguatan Pariwisata
Forum Stakeholder Kepariwisataan yang digelar BPOLBF menjadi wadah strategis untuk menyelaraskan visi, mendengar aspirasi, dan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam tata kelola pariwisata berbasis prinsip pentahelix—yakni kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Fransiskus Xaverius Teguh, dalam sambutannya pada kegiatan itu berlangsung menyampaikan bahwa pengembangan pariwisata berkualitas hanya akan berhasil jika didukung oleh kerja kolektif dan semangat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.
“Kami percaya bahwa pariwisata Labuan Bajo Flores tidak hanya harus tumbuh secara ekonomi, tetapi juga lestari secara sosial dan ekologis. Forum ini menjadi wadah untuk menyatukan kekuatan dan memastikan bahwa pembangunan destinasi ini berjalan secara berimbang dan berkelanjutan,” tegas Frans.
Dalam diskusi forum, beberapa isu strategis yang menjadi perhatian utama meliputi: peningkatan kapasitas SDM lokal di sektor pariwisata, penguatan promosi destinasi dan standar layanan, penanganan persoalan lingkungan seperti sampah dan pelestarian budaya, serta penguatan rantai pasok produk lokal agar lebih terintegrasi dengan kebutuhan sektor pariwisata.
Frans juga menyoroti bahwa hingga saat ini, sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo masih menghabiskan waktu di laut dan tinggal di kapal (live on board), sehingga manfaat ekonomi bagi pelaku usaha di daratan belum maksimal.
“Inilah tantangan yang harus kita jawab bersama. Kami berkomitmen untuk terus mengakselerasi sinergi program dan kebijakan agar dampak ekonomi pariwisata semakin dirasakan oleh masyarakat lokal,” ujarnya.
Setelah sesi forum, kegiatan dilanjutkan dengan Halal Bihalal dan Syukuran Paskah 2025 sebagai simbol toleransi dan penghormatan nilai-nilai kebersamaan antarumat beragama. Momentum ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga dan komunitas, seperti KSOP Labuan Bajo, Politeknik Elbajo Commodus, PLN UP3, Keuskupan Labuan Bajo, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Kadin dan HIPMI Manggarai Barat, IFPRO, DPMPTSP, KPH, serta berbagai institusi pendidikan dan media lokal.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para peserta yang mengapresiasi BPOLBF sebagai katalisator pembangunan pariwisata di kawasan otoritatif dan koordinatif Labuan Bajo-Flores. Para peserta berharap agar forum semacam ini rutin dilaksanakan untuk memfasilitasi dialog terbuka, evaluasi bersama, serta tindak lanjut program secara partisipatif.
Sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Labuan Bajo dan kawasan Flores memiliki potensi luar biasa. Namun untuk mencapai transformasi pariwisata yang sesungguhnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama keberhasilan.
“Kami siap bekerja bersama dan menjadi bagian dari solusi. Dengan kolaborasi yang kuat, kami percaya bahwa pariwisata Labuan Bajo tidak hanya akan menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga menjadi model global untuk destinasi berkelanjutan,” pungkas Dian Ali.
Penulis: Hamid