Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp LabuanBajoVoice.Com
+ Gabung
“Saya ini dari rakyat biasa. Pernah jadi kepala desa, lurah, camat, kepala dinas, hingga dipercaya menjadi Direktur di Kementerian. Dan sekarang saya mendapat tugas sebagai Plt Direktur Utama BPOLBF,” ujarnya.
Marhen saat ini juga menjabat sebagai Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Ia menyampaikan bahwa penunjukannya sebagai pelaksana tugas di BPOLBF merupakan bentuk kepercayaan untuk menjembatani transisi kelembagaan menjelang selesainya revisi Peraturan Presiden (Perpres) terkait struktur Otorita Pariwisata.
“Targetnya, pada Juli hingga September 2025, Perpres baru yang mengintegrasikan tiga Otorita — Labuan Bajo, Borobudur, dan Toba — dapat rampung. Setelah itu, proses open bidding Direktur Utama BPOLBF akan dilaksanakan. Saya hanya menjembatani proses itu,” jelasnya.
Diskoria bukan sekadar ajang perkenalan, melainkan juga panggung untuk membangun komitmen komunikasi yang terbuka dan kolaboratif dengan insan media.
Marhen menegaskan bahwa dirinya lebih menyukai pendekatan informal dan egaliter, di mana setiap pihak merasa nyaman menyampaikan masukan, saran, bahkan kritik.