Marsel menilai bahwa kerusakan terumbu karang menunjukkan rendahnya pemahaman kapten kapal terhadap pentingnya ekosistem laut, yang selama ini menopang kehidupan biota dan ekonomi masyarakat.
“Kurangnya pemahaman kapten mengenai kehidupan dan fungsi terumbu karang terhadap kehidupan manusia, baik secara biologis maupun ekonomi. Kurangnya pengawasan oleh pihak otoritas,” tegas Marsel.
Ia juga mendesak agar pelaku diberi sanksi tegas guna memberi efek jera dan mencegah pelanggaran serupa di masa depan.
“Pelaku perlu ditindak tegas karena ini benar-benar sudah merusak keindahan laut. Kalau tidak, akan ada oknum berikutnya yang melakukan pelanggaran yang sama,” tegas Ketua P3Kom itu.
Marsel menyoroti bahwa wisata bahari kini menjadi daya tarik utama Labuan Bajo, bahkan mulai menggeser dominasi wisata berbasis satwa Komodo.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, karena jumlah tamu yang datang menikmati keindahan bawah laut di Labuan Bajo meningkat signifikan. Ikonik di Labuan Bajo sekarang bukan Komodo dragon lagi, tapi sudah bergeser ke wisata baharinya,” jelasnya.





Tinggalkan Balasan