Lembajo

Dari Tiga Jenis Usaha Wisata Ini, Pemda Manggarai Barat Hasilkan PAD

Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat saat ini sedang fokus mengembangkan desa wisata

LABUANBAJOVOICE.COM | Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur mengakui pembangunan infrastruktur di daerah ini begitu masif dibangun oleh pemerintah pusat.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Mabar, Stefanus Jemsifori saat membuka acara dialog wisata bahari Indonesia Timur yang berlangsung di Sylvia Resort Labuan Bajo, Kamis (15/8/2024) siang.

Dialog yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) ini mengangkat tema Jelajahi Pesona Bahari di Timur Indonesia, dan dihadiri oleh komunitas wisata bahari yang berprofesi sebagai pelaku UMKM lokal, pelaku industri, pemerhati dan pegiat lingkungan serta unsur pemerintahan daerah dan provinsi.

“Pariwisata Manggarai Barat, sebagai Daerah Super Prioritas (DSP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat mendominasi wilayah perairan. Wilayah perairan ini ada kawasan Taman Nasional Komodo dan ada kawasan diluar taman Nasional komodo,” ujar Stefanus.

Baca Juga:  PCNU Manggarai Barat akan Mengadakan PD-PKPNU Angkatan 1 Tahun 2024

Saat ini, tambahnya, pemerintah daerah mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari luar Taman Nasional Komodo (TNK) khususnya aktivitas kepariwisataan di wilayah perairan melalui atraksi, snorkeling dan diving.

“Kedepan menjadi PR (Pekerjaan Rumah) berat bagi pemerintah daerah untuk membangun beberapa infrastruktur di beberapa kawasan diluar kawasan Taman Nasional Komodo,” kata Stefanus.

Saat ini, kata dia, pemerintah kabupaten Manggarai Barat dalam hal ini Disparekrafbud berfokus dengan tiga hal utama yaitu inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

“Untuk melaksanakan tiga hal ini kami tentu tidak bisa sendiri, kami butuh campur tangan seluruh stakeholder. Karena kalau tidak ada komitmen yang kuat untuk melaksanakan tiga hal yang saya sebutkan, itu hanya slogan tidak ada hasilnya,” tegas Stefanus.

Baca Juga:  Dinas Pertanian Mabar Berhasil Latih 10 Orang Gunakan Drone Sprayer untuk Siram Pupuk dan Basmi Hama

Ia juga menyampaikan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan desa wisata. Karena mereka menyadari Manggarai Barat tidak hanya soal komodo, tidak hanya soal keindahan alam dibawah laut. Tapi Manggarai Barat juga memiliki desa wisata.

“Selain desa wisata, kami juga memiliki atraksi budaya dan memiliki kesenian tradisional yang bisa dibanggakan,” ujar kepala dinas itu.

Menurut dia, dinas pariwisata saat ini sedang fokus program inovasi dan fasilitasi masyarakat desa wisata. Ada dua desa wisata yang sedang difokuskan untuk penataan saat ini yaitu Desa Wae Lolos dan Desa Siru.

Baca Juga:  Lawan Gelombang Tinggi dan Arus Laut yang Kuat, Dua Kapal Wisata di Labuan Bajo Tenggelam

“Bulan Desember (2024), kedua desa wisata ini kami akan launching. Kami berkeinginan, tamu yang datang ke daerah ini baik domestik maupun mancanegara tidak hanya berkunjung ke laut, boleh juga berkunjung di desa wisata,” terangnya.

Supaya, tambahnya, predikat Destinasi Super Prioritas ini tidak hanya dirasakan oleh warga masyarakat yang ada di ibu kota Labuan Bajo, tetapi juga bisa dirasakan oleh masyarakat yang ada di seluruh desa wisata di Manggarai Barat.

“Tentu ini semua butuh kerjasama, butuh kolaborasi yang baik,” tutup Stefanus.

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button