LABUANBAJOVOICE.COM — Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyiapkan dukungan pendanaan besar untuk penguatan pembangunan desa.
Pada tahun 2025, Dana Desa mencapai Rp 71 Triliun, dengan prioritas penggunaan yang telah diatur melalui Permendes PDTT Nomor 2 Tahun 2024.
Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto, menyampaikan bahwa kebijakan tersebut ditujukan untuk mengakselerasi ketahanan pangan nasional dan penanganan kemiskinan di desa.
“Kebijakan 20% untuk ketahanan pangan ini diharapkan dapat mempercepat swasembada pangan nasional,” jelas Menteri Yandri dalam kunjungan kerjanya di Labuan Bajo, Senin (23/6/2025).
Menteri Yandri juga menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas desa-desa di sekitar destinasi wisata prioritas nasional seperti Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Ia menyoroti potensi besar yang dimiliki Labuan Bajo, mulai dari Taman Nasional Komodo, keindahan pesisir, hingga kekayaan laut yang berlimpah.
“Labuan Bajo sebagai destinasi unggulan memiliki daya tarik luar biasa baik bagi turis domestik maupun internasional,” katanya.
“Anugerah alam yang kaya dan luar biasa ini harus kita jaga, dan kita manfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan keadilan, kelestarian dan keberlanjutan.”
Yandri menekankan bahwa pembangunan pariwisata berkelanjutan tidak mungkin terjadi tanpa peningkatan literasi dan kapasitas warga desa sebagai pelaku utama.
Ia juga mendorong sinergi lintas kementerian dan lembaga guna mendukung pengembangan desa wisata.
“Literasi kepada warga desa dan pelaku pariwisata sangat dibutuhkan,” tegasnya.
“Kolaborasi lintas K/L adalah kunci untuk memastikan desa bisa menopang destinasi wisata nasional,” tambahnya.
Menteri Yandri menjadi penegasan bahwa desa-desa, khususnya di sekitar destinasi super prioritas seperti Labuan Bajo, harus menjadi garda terdepan pembangunan nasional.
Melalui kolaborasi multi-sektor, alokasi dana besar, dan penguatan kelembagaan ekonomi desa seperti Koperasi Merah Putih, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara inklusif dan berkelanjutan.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan