Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menegaskan bahwa para peserta telah menunjukkan dedikasi besar dalam mengolah potensi pangan lokal.

“Floratama Academy bukan hanya program pelatihan, tetapi gerakan bersama membangun ekosistem pangan lokal yang terhubung langsung dengan kebutuhan industri pariwisata. Potensi besar wilayah Floratama, mulai dari laut, pertanian, peternakan hingga kopi, perlu kita integrasikan dalam rantai pasok yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Marhen.

Ia menambahkan bahwa peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal merupakan langkah strategis dalam memperkuat pariwisata dan ekonomi masyarakat.

“Kami mengapresiasi seluruh peserta yang telah berproses dengan penuh semangat. Bootcamp ini menjadi fondasi penting dan kami berharap para peserta dapat terus mengembangkan inovasi serta mempertahankan kualitas agar mampu bersaing dan bermitra dengan industri pariwisata,” jelasnya.

Tahap bootcamp tidak hanya menjadi ruang presentasi, tetapi juga evaluasi mendalam bagi para peserta. Mereka memaparkan rencana bisnis dan menerima umpan balik langsung dari tiga juri utama:

  1. Yenung Secasari, Analis Kebijakan Madya Asdep Sistem Distribusi Pangan, Kemenko Pangan
  2. Fatinci Reynilda, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat
  3. Yuvensius Darung, Ketua Bidang Hotel DPC PHRI Manggarai Barat

Keterlibatan tiga institusi ini memastikan kurasi berjalan dengan standar tinggi, menghubungkan aspek pangan, regulasi, dan kebutuhan industri hospitality.