Penelitian tersebut berfokus pada dua destinasi utama, yakni Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dan Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai model pengembangan sistem loyalitas wisata berbasis teknologi dan kolaborasi lintas sektor.

Ketua Tim Peneliti, Dr. Ir. Rudy Pramono, M.Si., menjelaskan bahwa penelitian ini berangkat dari fenomena rendahnya tingkat loyalitas wisatawan di Indonesia. Banyak wisatawan hanya berkunjung satu kali ke destinasi tanpa melakukan kunjungan ulang atau berinteraksi lebih dalam dengan produk lokal.

“Pariwisata adalah sektor strategis yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam praktiknya, loyalitas wisatawan masih rendah,” jelas Rudy.

Lebih lanjut, ia katakan, penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem yang mampu mendorong wisatawan untuk kembali, terlibat lebih aktif, dan berkontribusi pada perekonomian lokal.

Sementara, Prof. Diena M. Lemy, Dekan Fakultas Pariwisata UPH, menambahkan bahwa pendekatan gamifikasi adaptif akan menjadi kunci dalam menciptakan keterlibatan wisatawan yang lebih mendalam.