BMKG: Wilayah Manggarai Barat Masih Diguyur Hujan, Warga Diminta Waspada
BMKG memperingatkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Manggarai Barat, terutama pada siang hingga sore hari

LABUANBAJOVOICE.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa wilayah Manggarai Barat masih mengalami curah hujan dengan kategori menengah berdasarkan analisis curah hujan Dasarian III Februari 2025 yang dikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur (NTT). Data menunjukkan curah hujan berkisar antara 78 hingga 150 mm dalam periode tersebut.
Meski secara umum berada dalam kategori menengah, terdapat variasi curah hujan di beberapa wilayah. Kecamatan yang terletak di bagian timur dan utara Manggarai Barat, terutama yang berbatasan dengan Kabupaten Manggarai, mengalami curah hujan lebih tinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya di bagian barat.
BMKG memperingatkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Manggarai Barat, terutama pada siang hingga sore hari.
Kepala Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Komodo IV, Maria Patricia Christin Seran, menyampaikan bahwa curah hujan masih mendominasi wilayah tersebut karena Manggarai Barat belum memasuki musim kemarau.
“Berdasarkan pola iklim, kami memprediksi bahwa akhir Maret atau awal April wilayah Manggarai Barat akan mulai memasuki masa peralihan musim atau pancaroba. Namun, untuk awal musim kemarau secara resmi, kami masih menunggu rilis dari Stasiun Klimatologi NTT,” ujar Maria seran dalam keterangannya, Minggu (2/3) malam.
Ia juga menegaskan bahwa meskipun curah hujan di bulan Maret diperkirakan akan menurun dibandingkan Februari, peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih cukup besar.
Oleh karena itu, kata Maria Seran, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca tersebut.
BMKG mengingatkan masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan longsor dan banjir, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Dengan masih adanya potensi hujan lebat, risiko longsor dan genangan air di beberapa titik tetap perlu diantisipasi.
“Kami meminta masyarakat di daerah perbukitan dan lereng gunung untuk waspada terhadap potensi longsor, terutama setelah hujan turun dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, bagi warga yang tinggal di daerah dataran rendah atau dekat aliran sungai, kami sarankan untuk mengantisipasi kemungkinan banjir lokal,” jelas Maria Seran.
Selain itu, potensi jalanan licin, pohon tumbang, serta sambaran petir juga perlu diperhatikan, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan saat hujan deras.
BMKG juga mengingatkan nelayan dan pengguna transportasi laut untuk selalu memantau kondisi cuaca sebelum beraktivitas. Pola angin, arus, dan gelombang laut masih berpotensi mengalami perubahan selama bulan Maret ini dan masa peralihan musim.
“Kami mengimbau nelayan dan operator kapal untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca maritim sebelum melaut. Gelombang tinggi dan perubahan arah angin dapat mempengaruhi keselamatan pelayaran. BMKG akan terus memberikan informasi terkini terkait kondisi cuaca di wilayah perairan Manggarai Barat,” katanya.
BMKG Terus Pantau Perkembangan Cuaca
BMKG melalui Stasiun Meteorologi Komodo akan terus melakukan pemantauan dan memperbarui informasi terkait perkembangan cuaca di Manggarai Barat. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG guna mengantisipasi potensi dampak cuaca ekstrem.
“Kami akan terus memonitor kondisi atmosfer dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Kami juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan informasi cuaca dari BMKG melalui kanal resmi, seperti situs web, media sosial, dan aplikasi mobile BMKG,” tutupnya.
Dengan masih adanya potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Manggarai Barat, BMKG menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi dampak cuaca yang bisa berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari.
Penulis: Hamid