LABUANBAJOVOICE.COM — Stasiun Meteorologi Kelas IV Komodo, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jumat, 1 Agustus 2025, merilis prakiraan cuaca maritim terkini untuk wilayah perairan Selat Sape, baik bagian utara maupun selatan, yang berlaku sejak 1 hingga 3 Agustus 2025.

Dalam prakiraan ini, cuaca di wilayah utara relatif tenang, namun kondisi di wilayah selatan menunjukkan potensi gelombang sedang yang perlu diwaspadai, khususnya pada siang hingga malam hari.

Perairan Selat Sape Bagian Utara: Angin Ringan, Gelombang Rendah

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Komodo, Maria Patricia Christin Seran dalam keterangan resminya, Jumat pagi menyebutkan bahwa arah angin di wilayah Selat Sape bagian utara selama tiga hari ke depan (1–3 Agustus 2025) didominasi dari arah Timur Laut (NE) dan Tenggara (SE) dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 15 knot.

Sementara itu, kata dia, tinggi gelombang laut di wilayah ini berada dalam kategori rendah, yaitu antara 0,4 hingga 0,9 meter.

Kondisi ini tergolong aman untuk aktivitas pelayaran lokal, nelayan tradisional, dan wisata bahari.

Namun demikian, masyarakat dan pengguna transportasi laut tetap diminta untuk terus memantau perkembangan cuaca secara berkala.

Perairan Selat Sape Bagian Selatan: Waspadai Gelombang Meningkat

Berbeda dengan wilayah utara, perairan bagian selatan, terutama yang mengarah ke sisi selatan Pulau Padar dan pulau-pulau sekitar Taman Nasional Komodo yang berdekatan dengan Selat Sumba dan Samudera Hindia, menunjukkan dinamika gelombang yang lebih signifikan.

“Tinggi gelombang kategori sedang di perairan bagian Selatan ini lebih ke bagian Selatan Padar atau pulau-pulau sekitar Taman Nasional Komodo yang berdekatan dengan Selat Sumba atau Samudera Hindia,” ujar Maria.

Lebih lanjut, ia jelaskan, selain tinggi gelombang dan angin, perlu juga mewaspadai arah dan kecepatan arus terutama saat periode pasang surut.

Pada pagi hari Jumat, 1 Agustus 2025, tinggi gelombang di perairan selatan berada pada kategori sedang, dengan ketinggian antara 1,4 hingga 1,5 meter.

Namun, pada sore harinya, gelombang menurun ke kategori rendah (1,0–1,2 meter) dan kondisi ini diprakirakan bertahan hingga pagi hari Minggu, 3 Agustus 2025.

Meski begitu, mulai siang hingga malam pada 3 Agustus, tinggi gelombang kembali meningkat ke kategori sedang, dengan ketinggian maksimum diperkirakan mencapai 1,6 meter.

Arah angin di wilayah selatan lebih dominan dari Timur hingga Tenggara (E-SE) dengan kecepatan 10–20 knot, dan dapat mencapai hingga 30 knot pada kondisi tertentu. Kecepatan angin maksimum ini berpotensi memicu peningkatan gelombang dan arus laut yang kuat.

Selain tinggi gelombang dan kecepatan angin,Maria juga mengingatkan masyarakat pesisir, pelaku pelayaran, serta pengunjung kawasan wisata bahari agar mewaspadai perubahan arah dan kecepatan arus laut, terutama saat terjadi periode pasang surut.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo menyarankan agar kapal nelayan dan transportasi penumpang yang melintasi jalur selatan maupun utara selalu memantau update cuaca terbaru dari BMKG untuk menghindari risiko kecelakaan laut.

“Kondisi cuaca perairan selatan cenderung lebih dinamis karena pengaruh langsung dari laut lepas Samudera Hindia. Oleh karena itu, kami imbau masyarakat untuk tetap waspada, apalagi saat siang hingga malam tanggal 3 Agustus, gelombang diprediksi naik kembali ke kategori sedang,” jelasnya.

BMKG juga mengimbau otoritas pelabuhan, kapal wisata, operator speed boat, serta pemandu wisata bahari untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan informasi cuaca resmi sebelum melaut.