Ia menambahkan bahwa perkembangan AI saat ini telah menciptakan revolusi besar dalam cara belajar dan mengajar. Guru, kepala sekolah, dan peserta didik dituntut mampu beradaptasi dengan pemanfaatan teknologi ini agar tidak tertinggal dalam persaingan global.
“AI bukan ancaman, tapi alat bantu yang harus digunakan secara bijak. Dengan AI, proses pembelajaran menjadi lebih personal, efisien, dan inklusif. Namun, peran guru tidak tergantikan. Justru AI memperkuat proses belajar mengajar,” tegas Anita.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa BRIN memiliki mandat langsung dari Presiden untuk memperkuat riset dan inovasi di berbagai sektor, termasuk pendidikan.
Kolaborasi BRIN dengan sekolah-sekolah di daerah, terutama di NTT, diharapkan mempercepat peningkatan kualitas pendidikan melalui berbagai program riset terapan.
Instruktur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Farly Shabahul Khairi, S. Stat,. yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa AI menjadi tulang punggung peningkatan kualitas pembelajaran masa depan.
Tinggalkan Balasan