LABUANBAJOVOICE.com – Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Manggarai Barat tahun 2024, H. Ardi Sehami menyayangkan tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab telah melakukan perusakan hingga membakar salah satu spanduk miliknya.
Baliho tersebut merupakan salah satu alat peraga H. Ardi Sehami untuk mensosialisasikan dirinya sebagai salah satu bakal calon wakil Bupati Manggarai Barat yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2024 ini.
Kepada media di Labuan Bajo, H.Ardi, Rabu (19/6/2024) sore mengatakan, ini kejadian itu kemarin malam. Kemarin dirinya tahu dari keluarga maupun timnya.
“Kemarin baru kita tahu dari keluarga saya tim saya. Mereka (keluarga-tim) kaget, itu di pertigaan di Watu Lendo. Itu sengaja memang. Banyak kayu, itu bakar-bakaran disitu dan dengan sengaja juga ada baliho kecil saya itu di ambil, itu jaraknya sekitar kurang lebih 2 meter dari TKP (tempat kejadian peristiwa). Itu dibakar,” ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN).
Soal curiga terhadap oknum, putra asli Desa Siru itu katakan, kita tidak usah curiga ya. Yang jelas ada apa seperti ini (baliho dibakar). Ia menduga, mungkin ada pihak-pihak yang merasa kurang nyaman atas kehadiran nya dikancah pilkada Manggarai Barat (Mabar) tahun ini.
“Mungkin ada pihak-pihak yang mungkin merasa kurang nyaman dengan kehadiran saya di Manggarai Barat. Karena saya yakin dari dulu tidak ada kejadian superti ini,” tegas H.Ardi.
“Apa ada?,” tanya anggota DPRD PAN periode 2019-2024 Kabupaten Sleman, Yogyakarta itu kepada awak media.
“Belum ada informasi kan dari dulu Manggarai Barat berdiri ini ada peristiwa bakar baliho. Saya kira itu tidak ada,” jawab H.Ardi yang juga merupakan pengusaha di Kabupaten Sleman.
“Saya belum pernah dengar, dan saya sudah lama ikut politik. Kalau di Jawa gak ada kaya gitu,” ujar H.Ardi.
Kemudian ia berpesan, agar politik yang dibangun dalam setiap perhelatan pemilihan umum (pemilu) untuk mengedepankan cara politik yang santun.
“Kita politik nya santun, jangan sampai dengan cara seperti itu, apa sih guna nya?. Biarlah masyarakat yang menilai, pilihan nya kemana, arahnya kemana dan tentu saya dengan tekat yang kuat karena saya sudah merasa cukup pengalaman, dan umur saya sudah cukup untuk mempersembahkan atau mewakafkan saya untuk Manggarai Barat,” ujarnya.
Jadi, tambahnya, kasus di (Kampung) Watu Lendo menurut dirinya, ini adalah sebagai sinyal untuk kita semua agar tidak melakukan atau bertindak yang berlebihan.
“Saya kira untuk sinyal kita semua. Tidak usah seperti itu. Jadi politik yang santun, beretika karena kita semua adalah saudara,” tutup H.Ardi.
Penulis: Hamid