APINDO: SMK Memiliki Peran Strategis dalam Menghadapi Dunia Kerja yang Kompetitif
Ketua APINDO, Shinta: Penciptaan lapangan kerja dan ekonomi inklusif hanya dapat dicapai dengan memperbaiki kualitas tenaga kerja Indonesia
LABUANBAJOVOICE.COM | Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menilai pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) memiliki peran yang sangat strategis dalam menyiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia kerja yang kompetitif.
Hal itu disampaikan Ketua Umum APINDO, Shinta Widjaja Kamdani alias Shinta di Labuan Bajo, Rabu (14/8/2024) saat beri sambutan dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Yayasan Sukma Manggarai Barat dan Yayasan Mitra Industri Mandiri, serta Sosialisasi Gerakan Pengusaha Mengajar LabuanBajo.
“Dengan tuntutan untuk selalu relevan dengan kebutuhan industri, SMK diharapkan dapat mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu bersaing dan berkontribusi secara efektif dalam dunia profesional,” ujar Shinta.
Hari ini, kata dia, kami menyaksikan langkah penting dalam upaya mewujudkan visi tersebut yaitu kerja sama antara Yayasan Sukma Manggarai Barat dan Yayasan Mitra Industri Mandiri. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen bersama untuk menciptakan sinergi yang akan mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi.
“Melalui kolaborasi ini, kita bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal, berdaya saing tinggi, dan memiliki sikap profesional yang baik,” kata Shinta.
Menurut dia, untuk mencapai tujuan tersebut sangat diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Pemetaan kebutuhan dunia usaha dan industri, serta pengembangan kurikulum yang relevan merupakan bagian dari upaya bersama untuk memastikan lulusan SMK memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Dalam hal ini, peran APINDO sangat krusial sebagai mitra yang akan memastikan bahwa program-program yang dilaksanakan dapat memenuhi standar industri dan memberikan manfaat maksimal bagi para peserta didik,” ujarnya.
Ia menambahkan, APINDO sebagai wadah organisasi pengusaha, telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendukung pengembangan sumber daya manusia.
“Program Gerakan Pengusaha Mengajar merupakan salah satu contoh nyata dari dunia usaha untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan iklim usaha yang kompetitif dan kondusif serta berkelanjutan untuk penciptaan lapangan kerja,” paparnya.
Sejalan dengan visi APINDO, lanjut dia, untuk mewujudkan iklim usaha yang kondusif, kompetitif, dan berkelanjutan, kami terus berkolaborasi dengan berbagai institusi diberbagai sektor untuk mendorong ekonomi inklusif.
“Penciptaan lapangan kerja dan ekonomi inklusif hanya dapat dicapai dengan memperbaiki kualitas tenaga kerja Indonesia agar siap menghadapi tantangan dan dinamika dunia industri, termasuk era digitalisasi,” terangnya.
Penulis: Hamid