“Yang ketiga, kedepan kita mungkin lebih banyak berupaya untuk informasi-informasi serba digital supaya teman-teman DPR ini menyesuaikan perubahan-perubahan karena mulai Desember kita sudah bangun,” katanya.

Seluruh 30 laptop telah dibagikan lengkap dengan spesifikasi terbaru. Namun detail spesifikasi hanya dapat diperoleh melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

“Terkait spek tinggal tanya ke PPK, tapi spek ini menurut kami sudah cukup untuk menjawab kebutuhan informasi,” ujar David.

Pengadaan laptop tersebut menelan anggaran sekitar Rp597 juta. “Nanti kalau salah angka langsung saja ke PPK-nya, kontak,” tegasnya.

David memastikan perangkat tersebut adalah inventaris kantor yang bersifat pinjam pakai, bukan menjadi milik pribadi anggota dewan.

“Dia pinjam pakai bukan jadi milik pribadi, akhir masa jabatan itu akan dikembalikan,” jelasnya.

Selama perangkat masih digunakan dalam masa jabatan, apabila terjadi kerusakan, sekretariat akan menanggung perbaikannya—dengan catatan anggaran tersedia.

“Selama dananya masih kita siapkan, kita berusaha untuk…, tapi kita wanti-wanti jaga baik,” tutur David.