Meskipun deretan rumah luluh lantak, pihak berwenang memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kerugian sementara mencakup uang tunai, peralatan elektronik, kulkas, pakaian, makanan, mobil pickup dan perlengkapan usaha rumahan.
Salah satu korban, Muhamad Sinosi (60), mengalami kerugian paling besar di antara warga terdampak. Ia bersama keluarga sedang mencuci pakaian di kali Wae Kesambi saat kebakaran terjadi.
Ketika memperoleh kabar bahwa rumahnya terbakar, ia berlari pulang, namun sudah mendapati api membesar dan tidak dapat menyelamatkan apa pun.
Sinosi kehilangan hampir seluruh aset rumah tangga, termasuk 18 unit kulkas pembeku es yang digunakan untuk usaha penghidupannya.
“Saya dapat kabar dari ipar dan tetangga bahwa rumah terbakar. Saya lari ke rumah, tapi api sudah besar. Uang sekitar Rp8 juta tidak bisa diselamatkan. Semua hangus, yang tersisa hanya pakaian di badan,” lirihnya berlimang air mata.
Ia berharap pemerintah memberikan dukungan segera agar para korban dapat bangkit kembali dari kondisi sulit.






Tinggalkan Balasan