Yakines dan MSF Gelar FGD di Labuan Bajo, Dorong Partisipasi Orang Muda dalam Kebijakan Pangan

Yakines bersama MSF Kabupaten Manggarai Barat saat gelar FGD. Foto: Labuan Bajo Voice

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp LabuanBajoVoice.Com

+ Gabung

LABUANBAJOVOICE.COM –  Konsorsium Pangan Bernas melalui Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Multi Stakeholder Forum (MSF) Kabupaten Manggarai Barat, Kamis 06 Maret 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan kerangka kontrol kebijakan pangan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, khususnya orang muda, dalam mewujudkan sistem pangan yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Bacaan Lainnya

FGD yang berlangsung di meeting room La Moringa, Kompleks Pasar Baru, Labuan Bajo, dihadiri oleh berbagai perwakilan perangkat daerah yang tergabung dalam MSF. Mereka membahas berbagai tantangan dan peluang dalam sistem pangan daerah serta mencari titik temu antara program pemerintah dan inisiatif masyarakat.

Ferdy Manu, perwakilan dari Yakines, menegaskan bahwa tujuan utama dari diskusi ini adalah untuk menyusun kerangka kontrol kebijakan pangan yang memungkinkan masyarakat, terutama orang muda, berperan lebih aktif dalam perencanaan, pengawasan, dan evaluasi kebijakan pangan di Manggarai Barat.

“Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan masukan terkait kerangka kontrol dan partisipasi orang muda dalam kebijakan sistem pangan. Dengan demikian, kebijakan yang diterapkan lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelas Ferdy.

Dalam sesi diskusi, setiap perwakilan dari perangkat daerah diberi kesempatan untuk memaparkan program dan kebijakan terkait sistem pangan yang telah atau akan mereka jalankan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi sinergi antara program pemerintah dan strategi yang dirancang oleh MSF.

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Manggarai Barat, Theresia Yunita, menekankan bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan sangat penting untuk memastikan kebijakan pangan yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi warga.

“Dengan adanya kerangka kontrol kebijakan pangan oleh masyarakat dan orang muda, diharapkan akan ada dampak positif, seperti identifikasi kebutuhan pangan secara lebih akurat, pengelolaan pangan yang lebih efektif, serta pemantauan dan evaluasi yang lebih partisipatif,” ungkapnya.

Theresia juga menyoroti peran teknologi dan media dalam mendorong keterlibatan masyarakat. Menurutnya, pemanfaatan platform digital dapat menjadi sarana efektif bagi warga untuk menyampaikan aspirasi dan mengawasi implementasi kebijakan pangan di daerah mereka.

Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Manggarai Barat, yang juga merupakan Koordinator Komisi 3 MSF, Ferdy Jemaun, mengusulkan agar MSF dan Yakines memanfaatkan berbagai platform media yang telah tersedia di Diskominfo untuk meningkatkan transparansi dan partisipasi publik.

Beberapa sistem yang dapat digunakan antara lain:

Pos terkait