“Jadi setiap Sabtu kita konsisten sepanjang tahun ini ada kesenian mulai jam 5 sore sampai jam 7 malam. Sambil menikmati sunset di atas ketinggian 300-an meter di atas permukaan laut dan bisa melihat 360 derajat Labuan Bajo,” kata Marhen.
Sejauh ini, enam sanggar tari lokal telah dilibatkan dalam setiap gelaran acara. BPOLBF berencana menambah kolaborasi seni di tahun mendatang agar kegiatan ini dapat berlangsung lebih lama, bahkan mungkin dikembangkan menjadi dua hari, Sabtu dan Minggu.
“Mudah-mudahan nanti tahun depan bisa tambah, apakah Sabtu-Minggu atau seperti apa nanti akan kita melihat respon dari teman-teman dan pasar, bagaimana minat wisatawan,” ujarnya.
BPOLBF juga menetapkan tarif masuk yang sangat terjangkau, yakni Rp5.000 untuk wisatawan domestik dan Rp50.000 untuk wisatawan mancanegara.
“Kalau di Bali itu Rp120.000. Kita mulai di Rp5.000 dulu,” jelas Marhen.
Kebijakan tarif murah ini merupakan bagian dari strategi promosi destinasi baru Parapuar, sekaligus mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi premium berkelanjutan berbasis budaya dan alam.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan