Senada, Yuni, Ketua Sanggar TaTe KinD Art sekaligus guru seni tari SMKN 3 Komodo, menekankan pentingnya memberi panggung bagi anak-anak muda.
“Dulu waktu sekolah saya kekurangan panggung. Sekarang, saya ingin anak-anak tidak merasakan hal yang sama. Mereka harus punya ruang ekspresi,” tegasnya.
Tak hanya dari penampil utama, suasana makin semarak ketika penonton maupun panitia spontan naik panggung menunjukkan bakat mereka. Tercatat 145 penonton hadir, ditambah keberadaan stand UMKM lokal yang menjajakan kuliner khas, semakin memperkaya pengalaman pengunjung.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menegaskan arti penting acara ini dalam rangka peringatan Hari Pariwisata Sedunia.
“Weekend at Parapuar bukan sekadar hiburan, tapi ruang inklusif bagi masyarakat untuk berekspresi, menunjukkan bakat, dan memperkuat identitas budaya. Inilah semangat pariwisata berkelanjutan, di mana manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Dengan rangkaian acara penuh warna, Weekend at Parapuar menegaskan komitmen BPOLBF untuk menghadirkan kegiatan produktif yang mendorong kreativitas, partisipasi masyarakat, dan penguatan budaya lokal.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan