Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp LabuanBajoVoice.Com
+ Gabung
- Penyambutan secara adat di pintu masuk dan diarahkan menuju rumah adat;
- Tarian penyambutan tamu atau Ronda (Tarian arak masuk dari pintu gerbang ke rumah Gendang Kaper);
- Aacara penyambutan secara adat sekaligus bincang santai bersama Wamenpar Puspa bersama tokoh masyarakat setempat;
- Pertujukan Tarian Dangkuk Alu didepan halaman rumah adat;
- Peninjauan UMKM di lokasi;
- Pertujukan Tarian Caci;
- Tarian Penutup (Danding) dan kepulangan.
Dikatakan Adrianus, Wamenpar Puspa bersama rombongan juga nanti akan disuguhkan pangan lokal. Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga akan mengunjungi para UMKM produk dari desa Golo bilas kampung Kaper, seperti Sari Toga komodo, Kopi, Rebok dan tenunan songke Manggarai.
“Pada saat kegiatan tersebut akan disajikan juga praktek menenun kain songke oleh ibu-ibu di Kampung Kaper,” ujarnya.
Acara ini akan dihadiri pula oleh perwakilan dari pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat dan masyarakat setempat.
Wamenpar dalam kunjungannya disebutkan ingin melihat langsung bagaimana masyarakat menjaga warisan tersebut, serta bagaimana potensi budaya lokal dapat dikembangkan menjadi kekuatan pariwisata yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Masyarakat Kaper menyambut baik kedatangan delegasi Kemenpar, dengan harapan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang pertunjukan budaya semata, tetapi menjadi langkah awal untuk membangun kemitraan jangka panjang dalam pengembangan wisata berbasis komunitas.
“Kami berharap kunjungan ini menghasilkan program nyata. Misalnya pelatihan untuk generasi muda, pendampingan untuk pengelolaan objek wisata, serta bantuan infrastruktur budaya,” ungkap Adrianus.
Ia menegaskan bahwa koordinasi dengan pihak kementerian terus dilakukan demi memastikan acara berjalan lancar dan aman. Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan semua kebutuhan teknis, termasuk kesiapan lokasi, keamanan, konsumsi, hingga protokol penyambutan adat.
“Kami semua di lapangan bekerja maksimal. Ini adalah momentum besar untuk Gendang Kaper, dan kami ingin menunjukan bahwa masyarakat adat Manggarai siap menyambut wisata budaya yang berkualitas dan bermartabat,” tegasnya.
Kunjungan Wakil Menteri Pariwisata ke Gendang Kaper bukan hanya menjadi catatan penting dalam kalender pariwisata Manggarai Barat, tetapi juga simbol pengakuan terhadap pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai kekuatan bangsa. Masyarakat berharap, dari pertemuan ini lahir kebijakan yang berpihak pada akar budaya dan kesejahteraan masyarakat adat.
Penulis: Hamid