LABUANBAJOVOICE.COM — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas IV Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, melaporkan bahwa wilayah ruang udara Manggarai Barat, termasuk Labuan Bajo, sempat terpapar abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. Namun, pada hari ini, kondisi udara telah kembali normal.

“Memang sejak tadi malam sekitar pukul 23.00 WITA, ruang udara Manggarai Barat terpapar abu vulkanik. Pantauan citra satelit Himawari 9 sampai jam 12 siang tadi VA masih teridentifikasi di atas Mabar (Labuan Bajo). Namun sekarang sementara ini sudah mulai clear,” ujar Kepala Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Kelas IV Komodo, Maria Patricia Christin Seran, Rabu (18/06/2025).

Maria menambahkan, pantauan terkini dari citra satelit menunjukkan bahwa saat ini tidak ada lagi abu vulkanik yang terdeteksi di ruang udara Manggarai Barat.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.

Erupsi besar terjadi pada Selasa (17/6/2025) pukul 17:35 WITA, menghasilkan kolom abu setinggi ±10.000 meter di atas puncak atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu berwarna kelabu pekat tersebut teramati menyebar ke berbagai arah, meliputi utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.

Letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi gempa vulkanik sekitar 6 menit 53 detik.

Erupsi disertai dengan awan panas yang menyebar ke berbagai arah. Hingga berita ini diturunkan, aktivitas erupsi masih berlangsung.

PVMBG telah menetapkan status Level IV (Awas) terhadap Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi arahan otoritas terkait. Berikut rekomendasi resmi yang disampaikan PVMBG:

1. Radius Bahaya: Dilarang beraktivitas dalam radius 7 km dan sektoral barat daya–timur laut sejauh 8 km dari pusat erupsi.

2. Ketenangan Publik: Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mudah percaya informasi yang belum dikonfirmasi kebenarannya.

3. Potensi Lahar Hujan: Waspadai banjir lahar di sungai-sungai berhulu dari puncak gunung, terutama di wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

4. Perlindungan Diri: Gunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik.

5. Koordinasi Daerah: Pemerintah daerah diminta aktif berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi di Desa Pululera serta PVMBG.

6. Informasi Resmi: Semua informasi terkait aktivitas gunung hanya bersumber dari PVMBG melalui kanal resminya.

Untuk perkembangan informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi PVMBG melalui nomor (022) 7272606 atau mengakses situs resmi di https://magma.esdm.go.id.