Atlet juga dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni pemula—yang baru pertama kali bertanding—dan prestasi, bagi atlet berpengalaman.

Pertandingan digelar setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA, dan dipimpin oleh wasit bersertifikat nasional dari berbagai provinsi, termasuk dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Pusat.

Lebih dari sekadar ajang olahraga, Komodo Open juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi lokal. Sebanyak 15 stand UMKM dari masyarakat umum dan komunitas Akunitas turut serta meramaikan arena turnamen. Mereka menyajikan produk-produk lokal, mulai dari makanan ringan, minuman, hingga kerajinan tangan.

“Kami ingin event ini tak hanya bicara soal prestasi, tetapi juga memberi ruang bagi pelaku usaha lokal untuk tumbuh. Terima kasih kepada Pemkab Manggarai Barat dan KONI atas dukungannya,” ujar Sardi.

Sardi pun mengajak masyarakat Manggarai Barat untuk ikut meramaikan turnamen ini, baik dengan hadir menyaksikan langsung pertandingan, maupun mengunjungi stand UMKM yang tersedia.