Sementara itu, atmosfer pertandingan di GOR Labuan Bajo tampak meriah. Sorak-sorai penonton menggema setiap kali tendangan para atlet mendarat tepat sasaran.
Antusiasme tinggi ini menggambarkan betapa kompetisi nasional tersebut begitu dinantikan, baik oleh peserta maupun masyarakat umum.
Ketua Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia Manggarai Barat, Basilius Sardi Jeramat, menjelaskan bahwa turnamen ini diikuti lebih dari 500 atlet, dengan total kehadiran peserta, ofisial, dan rombongan mencapai sekitar 800 orang.
“Tahun ini antusiasme peserta meningkat tajam. Bahkan, ada sekitar 100 atlet dari luar NTT seperti NTB, Bali, Jawa Timur, hingga DKI Jakarta. Hampir seluruh kabupaten/kota di NTT turut berpartisipasi,” jelas Sardi, yang juga anggota DPRD Manggarai Barat.
Menariknya, jumlah peserta dari luar daerah justru melebihi kontingen tuan rumah. Jika pada tahun sebelumnya Manggarai Barat mengirim sekitar 100 atlet, kali ini hanya 60 atlet lokal yang turun berlaga.
Turnamen mempertandingkan berbagai kategori usia dan tingkat kemampuan, mulai dari cadet, junior, hingga senior. Dua jenis pertandingan utama yang digelar adalah kyourugi (pertarungan) dan poomsae (jurus).
Tinggalkan Balasan