Pariwisata

PHRI BPC Manggarai Barat Bertemu Juvenile Jodjana di Labuan Bajo: Bahas Isu Strategis Hotel dan Villa

PHRI BPC Manggarai Barat Gelar Pertemuan Strategis dengan Ketua PHRI BPD NTT, Juvenile Jodjana, di Exotic Komodo Labuan Bajo

LABUANBAJOVOICE.COM – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Cabang (BPC) Manggarai Barat menggelar pertemuan strategis dengan Ketua PHRI Badan Pimpinan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT), Juvenile Jodjana, di Exotic Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Minggu 16 Maret 2025.

Pertemuan ini menjadi momen penting dalam upaya memperkuat konsolidasi organisasi serta merancang restrukturisasi kepengurusan PHRI BPC Manggarai Barat guna mempercepat implementasi program kerja, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Dalam diskusi yang berlangsung penuh semangat, para pemangku kepentingan membahas berbagai strategi guna mengadvokasi kepentingan industri perhotelan, restoran, dan wisata bahari di kawasan Labuan Bajo yang semakin berkembang.

Dengan pertumbuhan pesat sektor ini, PHRI memiliki peran sentral dalam memastikan regulasi daerah mampu mengakomodasi kepentingan investor sekaligus tetap sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah.

Ketua PHRI BPD NTT, Juvenile Jodjana, menegaskan bahwa PHRI bukan hanya sekadar organisasi yang menaungi para pelaku usaha perhotelan dan restoran, tetapi juga harus menjadi jembatan yang menghubungkan investor dengan pemerintah.

“PHRI memiliki tanggung jawab untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif. Kami harus memastikan bahwa para pelaku usaha merasa aman dan nyaman dalam menjalankan bisnis mereka, baik dari aspek perizinan, kebijakan daerah, kebersihan, kesehatan, hingga standar pelayanan prima yang harus terus ditingkatkan,” ujar Juvenile.

Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, Labuan Bajo mengalami perkembangan yang pesat dengan semakin banyaknya penerbangan langsung dari luar negeri, serta bertambahnya jumlah hotel berbintang dan luxury villa.

Hal ini menghadirkan peluang besar bagi industri perhotelan dan restoran, namun di sisi lain juga membawa tantangan, terutama dalam menjaga kualitas layanan dan daya saing destinasi ini di tingkat internasional.

“Labuan Bajo bukan hanya destinasi wisata biasa, tetapi sudah menjadi magnet bagi wisatawan internasional. Kita perlu memastikan bahwa standar layanan yang kita tawarkan tidak hanya memenuhi ekspektasi wisatawan domestik tetapi juga sesuai dengan standar global,” tambah Ketua PHRI Provinsi NTT itu.

Dalam menghadapi tantangan ini, PHRI diharapkan dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam menciptakan iklim bisnis yang sehat, kompetitif, serta berkelanjutan. Sinergi yang kuat antara sektor swasta dan pemerintah menjadi kunci utama untuk menjaga daya saing Labuan Bajo sebagai destinasi premium.

Pesatnya perkembangan sektor pariwisata juga menuntut adanya regulasi yang lebih adaptif dan mampu mendukung pertumbuhan industri. Oleh karena itu, PHRI BPC Manggarai Barat berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan yang dapat mendorong investasi dan meningkatkan daya saing daerah ini di tingkat internasional.

Pada pertemuan tersebut, sejumlah aspek yang menjadi perhatian utama dalam diskusi itu diantaranya, pertama; Penyederhanaan regulasi dan perizinan usaha untuk mempermudah investasi di sektor perhotelan dan restoran. Kedua; Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna memastikan standar pelayanan yang prima.

Lanjut, ketiga; Penguatan promosi dan pemasaran pariwisata agar Labuan Bajo semakin dikenal di kancah global. Keempat; Peningkatan infrastruktur dan fasilitas pariwisata untuk mendukung kenyamanan wisatawan; serta Sinergi dengan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai daya tarik utama Labuan Bajo.

Ketua PHRI BPC Manggarai Barat, Silvester Wanggel menegaskan bahwa langkah-langkah strategis ini akan segera diterapkan guna mempercepat transformasi industri perhotelan dan restoran di daerah tersebut.

“Kami akan terus mengawal setiap kebijakan dan memastikan bahwa PHRI BPC Manggarai Barat menjadi organisasi yang benar-benar mampu memberikan dampak positif bagi para anggotanya serta mendukung visi besar pariwisata nasional,” ujar Silvester.

Dengan semangat kebersamaan dan visi jangka panjang, pertemuan strategis ini diharapkan menjadi titik awal dalam memperkuat industri perhotelan, restoran, dan wisata bahari yang lebih profesional dan berdaya saing tinggi.

PHRI berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, memperkuat kolaborasi dengan semua pihak, serta memastikan Labuan Bajo tetap menjadi destinasi unggulan dengan standar layanan kelas dunia.

Ke depan, berbagai program kerja akan segera diimplementasikan, termasuk pelatihan SDM, penguatan regulasi, serta peningkatan fasilitas dan infrastruktur guna memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan.

Dengan langkah ini, Labuan Bajo tidak hanya menjadi destinasi wisata favorit, tetapi juga contoh sukses dalam pengelolaan industri pariwisata yang berkelanjutan.

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button