Penduduk Miskin di Manggarai Barat Mencapai 29.825 Jiwa, Ambrosius Minta SMKS Stella Maris Labuan Bajo Kolaborasi dengan Pemda
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo: SMK adalah salah satu pintu menuju pemberdayaan masyarakat Manggarai Barat
LABUANBAJOVOICE.COM | Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo mengatakan, bahwa angka ketergantungan masyarakat di NTT masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan Provinsi Bali.
Hal itu disampaikan Ambrosius saat menghadiri kegiatan penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Stella Maris Labuan Bajo dengan SMK Mitra Industri MM2100 Cikarang, Jawa Barat pada Rabu (14/8/2024).
“Provinsi Bali itu sudah di bawah 45 persen, bahkan 50 persen lebih sementara Provinsi NTT masih di atas 50 persen,” kata Ambrosius kepada media di Labuan Bajo.
Lanjut ia katakan, secara sederhana bisa di lihat fakta bahwa satu orang bekerja menghidupi lima orang, sehingga beban keluarga begitu berat. Pendapatan keluarga versus konsumsi keluarga sama dengan nol atau bahkan minus.
“Padahal yang kita inginkan adalah pendapatan keluarga versus konsumsi itu bisa surplus sehingga bisa ada tabungan, bisa investasi,” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT itu.
Menurut dia, keluarga bisa maju jika angka ketergantungan masyarakat NTT rendah.
“Coba kita buka data soal penduduk miskin tahun 2023 di NTT. Dari 5,5 juta jumlah penduduk, tercatat 18,6 persen adalah penduduk miskin,” terang Ambrosius.
Kemudian ia menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Manggarai Barat tahun 2023 tercatat berjumlah 29.825 jiwa atau 11,01 persen dari total 270.917 populasi di daerah itu.
Ambrosius berharap kehadiran satuan pendidikan SMK bisa memberikan kontribusi untuk membantu pemerintah mengentaskan masalah kemiskinan di Manggarai Barat.
“Jika kita bicara soal SMK Stella Maris Labuan Bajo maka, biarlah SMK Stella Maris Labuan Bajo bersama-sama Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai Barat bersinergi untuk mengentaskan penduduk miskin,” ujarnya.
Lanjut ia tegaskan, kehadiran sekolah harus bisa menjawab persoalan-persoalan masyarakat, kalau tidak bisa menjawab persoalan masyarakat untuk apa sekolah itu hadir.
“SMK adalah salah satu pintu menuju pemberdayaan masyarakat Manggarai Barat,” tuturnya.
Penulis: Hamid