Bahkan daerah yang tidak dilalui rute, seperti Malaka, Lembata, Alor, Rote, dan Sabu, tetap berpartisipasi lewat pertunjukan budaya dan bazar UMKM di Kupang sebagai titik start utama.

Setiap titik start dan finish akan diramaikan dengan festival budaya, perlombaan rakyat, gala dinner, hingga bazar UMKM.

Sekolah-sekolah di sepanjang rute juga dilibatkan untuk memberi semangat kepada pembalap, menciptakan atmosfer meriah di seluruh NTT.

Gubernur Melki menilai ajang ini bukan sekadar olahraga, melainkan memiliki dampak besar bagi NTT:

1. Sport Tourism & Promosi NTT – Memperkenalkan panorama dan budaya NTT ke level nasional dan internasional.

2. Penggerak Ekonomi Lokal – Membuka peluang usaha lewat bazar kuliner, kerajinan, hingga produk unggulan daerah.

3. Pengembangan Olahraga – Mendorong generasi muda NTT menekuni balap sepeda secara serius.

4. Pendidikan & Keterlibatan Anak Muda – Pelibatan pelajar dalam penyelenggaraan, pendampingan, hingga pelayanan wisata.

“Jika Tour de EnTeTe sukses, kami akan lanjut dengan event internasional lain seperti lari, turnamen memancing, hingga fashion week. Ini awal kebangkitan pariwisata dan ekonomi NTT,” tambah Melki.