Kita ambil contoh, dalam satu hari, satu dapur pengelola MBG menyiapkan makanan untuk 3.000 pemanfaat (siswa) dengan biaya Rp 10.000 per siswa. Maka dalam satu hari, biaya yang dikeluarkan sebesar 30 juta rupiah.
Dalam seminggu siswa makan gratis selama 5 hari. Maka dana yang diterima langsung oleh petani dan peternak sebesar 150 juta rupiah. Biaya sebesar 30 juta per hari atau 150 juta dalam 5 hari tidaklah diterima tunai oleh siswa tetapi diterima langsung oleh petani dan peternak.
Para siswa di kelas (baik anak orang kaya, menengah, atau miskin) hanya tahu bahwa mereka dapat makan gratis di sekolah selama 5 hari dalam seminggu.
Peluang positif kedua adalah penyerapan tenaga kerja. Program MBG melibatkan berbagai sektor, berarti memerlukan tenaga kerja yang banyak.
Melalui program MBG, peluang untuk menekan angka pengangguran dapat dilakukan. Pemerintah daerah dan DPRD sudah saatnya mendorong peluang ini secara signifikan melalui dibukanya peluang untuk memperluas petani sayur, petani buah-buahan, dan peternak untuk membuka usaha secara luas, besar-besaran dan intensif. Dengan demikian, penyerapan tenaga kerja sangat terasa di berbagai sektor.
Tinggalkan Balasan