LABUANBAJOVOICE.COM — Sopi, minuman tradisional khas Nusa Tenggara Timur, resmi naik kelas. Tahun ini, Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo menghadirkan Sopixology Competition 2025, sebuah panggung bergengsi yang memadukan seni meracik minuman dengan kekayaan rempah lokal, dalam rangkaian Komodo Waterfront Festival 2025.

Digelar selama dua hari, 18–19 November 2025, acara ini menampilkan pertunjukan flair bartender bertaraf internasional yang untuk pertama kalinya hadir di Labuan Bajo.

Hari pertama kompetisi, 18 November, berlangsung di Cafe et Lobby Meruorah Komodo. Sebanyak 24 bartender terbaik Manggarai Barat yang telah diseleksi ketat tampil untuk memperebutkan posisi finalis.

Peserta berasal dari beragam institusi perhotelan dan hospitality di Labuan Bajo—mulai dari hotel, restoran, café, hingga bar—mewakili ekosistem pariwisata yang terus tumbuh pesat di destinasi super prioritas tersebut.

Lebih dari 100 pendukung memadati lokasi, menjadikan audisi sebagai selebrasi kreativitas generasi baru peracik minuman Manggarai Barat.

Puncak kompetisi digelar pada 19 November 2025 di The Bay Restaurant lantai 6 Meruorah Komodo Labuan Bajo.

Sepuluh finalis, ditambah juara bertahan tahun sebelumnya, tampil memukau dengan racikan cocktail berbahan dasar Sopi yang menggabungkan teknik modern dan sentuhan lokal.

Para finalis berasal dari institusi terkemuka seperti Sudamala Resort Komodo, Meruorah Komodo Labuan Bajo, Plataran Komodo Resort & Spa, Taka Bajo, Ta’aktana The Luxury Collection Resort, Le Bajo, Smoke Hous, Copper Bonnet, Seaesta, dan lainnya.

Lebih dari 150 penonton memenuhi area kompetisi, menjadikan ruang itu sebagai panggung lahirnya talenta baru mixology Manggarai Barat.

Setelah penilaian intens dan ketat, dewan juri mengumumkan pemenang:

Pemenang Sopixology Competition 2025

  • Juara I: Deo Kusuma – Skor 228 (Bartender Meruorah Komodo Labuan Bajo);
  • Juara II: Wilfridus Mardiyno – Skor 199 (Bartender Copper Bonnet);

Salah satu momen paling ditunggu adalah kehadiran dua juri internasional, legenda di dunia flair dan mixology:

1. Eka Jager – Top 10 Legend World Flair Bartender

Dikenal karena kecepatan dan ketepatan ekstrem dalam meracik cocktail, Eka menampilkan seni meracik minuman sebagai pertunjukan yang memadukan teknik dan estetika tingkat dunia.

2. Ngurah Udayana – Indonesian Legend Flair Mixologist

Ahli dalam meramu minuman bernuansa rempah dan herba lokal, ia membawa identitas Indonesia dalam setiap kreasi cocktail klasik maupun inovatif.

Kedua juri ini menghadirkan penampilan “fire flair performance” yang menjadi World-Class Performance pertama di Labuan Bajo, membuat seluruh pengunjung terpukau.

Momen ini menjadi tonggak sejarah dan bukti bahwa Labuan Bajo mulai menempati panggung utama dunia mixology.

Kompetisi ini bukan hanya ajang adu keterampilan bartender, melainkan juga strategi promosi Sopi sebagai minuman lokal bernilai internasional.

Dengan kreasi modern dan teknik profesional, Sopi kini diposisikan sebagai bahan dasar cocktail yang memiliki karakter kuat, unik, dan kompetitif untuk pasar global.

Komodo Waterfront Festival 2025 masih berlanjut, menggabungkan warisan budaya, kuliner, seni, dan hiburan. Masyarakat dan wisatawan diundang menyaksikan berbagai pertunjukan dan aktivitas yang dirancang untuk menegaskan Labuan Bajo sebagai pusat kreativitas dan destinasi wisata dunia.**