Sementara dari NTT, hampir seluruh kabupaten/kota ikut ambil bagian, termasuk dari Pulau Flores dan Kota Kupang.

“Uniknya tahun ini, peserta dari luar daerah justru lebih banyak dibanding tuan rumah sendiri. Kalau tahun lalu dari Manggarai Barat ada sekitar 100 atlet, sekarang hanya 60 atlet yang ikut bertanding,” ungkap Sardi.

Turnamen ini mempertandingkan berbagai kategori usia dan tingkat kemampuan, termasuk kelas senior, junior, dan cadet, serta dua jenis pertandingan utama, yakni kyourugi (pertarungan) dan poomsae (jurus).

Kategori dibagi menjadi pemula—yakni atlet yang baru pertama kali ikut event—dan prestasi—atlet yang telah berpengalaman di lebih dari tiga turnamen.

Seluruh pertandingan akan digelar mulai pukul 08.00 WITA hingga 17.00 WITA setiap harinya di arena utama GOR Labuan Bajo.

Dari sisi teknis pertandingan, sejumlah wasit nasional dan bersertifikat turut hadir. Wasit berasal dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Bali, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, NTT, hingga PB Taekwondo Indonesia (PBTI) Pusat yang akan bertugas sebagai wasit utama.