Ketua DPD HPI NTT Minta Bupati Endi Agar Dibuatkan Perbup untuk Perlindungan Tour Guide di Manggarai Barat
Viktor Pance: "Tour Guide Adalah Wajah Daerah, Perlu Perlindungan Hukum"

LABUANBAJOVOICE.COM – Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Pance, secara tegas meminta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk menerbitkan satu Peraturan Bupati (Perbup) yang secara khusus mengatur dan melindungi profesi pemandu wisata (tour guide) di wilayah tersebut.
Permintaan tersebut disampaikan Viktor dalam sambutannya di hadapan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, dalam kegiatan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-IV HPI Manggarai Barat, yang digelar di Gedung UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Komodo, Labuan Bajo, pada Rabu (30/04/2025) pagi.
“Mohon izin, Pak Bupati, yang paling urgen saat ini adalah Perbup untuk melindungi para pemandu wisata lokal,” tegas Viktor di hadapan peserta Muscab dan undangan resmi lainnya.
Viktor menekankan bahwa profesi pemandu wisata bukanlah pekerjaan biasa, melainkan representasi langsung dari identitas daerah di mata dunia. Menurutnya, kualitas seorang tour guide sangat menentukan citra destinasi wisata, khususnya Labuan Bajo yang kini menjadi sorotan internasional sebagai salah satu destinasi super prioritas nasional.
“Wajah HPI adalah wajah daerah ini. Penampilan tour guide mencerminkan penampilan daerah kita,” ungkap Viktor dengan penuh penekanan.
Ia juga mengusulkan pentingnya legalitas profesi dengan menyarankan agar setiap pemandu wisata memiliki lisensi resmi, sebagai bentuk pengakuan dan perlindungan hukum yang setara dengan profesi lainnya.
“Kami ini seperti sopir—harus ada surat izin. Maka tour guide juga perlu surat izin memandu,” lanjut Viktor, seraya menyampaikan bahwa regulasi yang jelas akan memberikan kejelasan status dan keamanan bagi pelaku profesi.
Viktor tak hanya berbicara soal regulasi. Ia juga menyuarakan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat lokal di sektor pariwisata. Ia mengkritisi fakta bahwa kesalahan seorang pemandu wisata sering dianggap sebagai kesalahan pribadi, padahal akar persoalan bisa jadi berasal dari kurangnya dukungan pelatihan dan pengawasan dari pihak berwenang.
“Kalau tour guide salah memandu, itu kesalahan pemerintah daerah karena tidak mendidik masyarakatnya dengan baik,” tegasnya.
Respons Positif dari Bupati Edistasius Endi
Menanggapi hal tersebut, Bupati Edistasius Endi menyambut baik masukan dari Ketua DPD HPI NTT. Bupati Endi menyampaikan bahwa Muscab HPI tidak boleh hanya berfokus pada suksesi kepengurusan, tetapi juga harus menjadi wadah untuk menghasilkan kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat, khususnya pelaku pariwisata lokal.
“Kita berharap di Muscab ini tidak hanya semata-mata memilih kepengurusan. Tapi bagaimana mereka bisa melahirkan rekomendasi-rekomendasi yang tujuannya untuk mengayomi dan memberikan kepastian, sekaligus rakyat terlindungi dan mendapat dampak dari kepariwisataan,” kata Bupati Endi.
Terkait usulan Perbup, Bupati Manggarai Barat itu menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti apabila permintaan tersebut menjadi bagian dari rekomendasi resmi hasil Muscab.
“Sepanjang itu menjadi bagian dari rekomendasi Muscab, pemerintah pasti akan tindak lanjuti,” ujarnya dengan komitmen.
Muscab ke-IV HPI Manggarai Barat tahun ini bukan hanya menjadi ajang evaluasi dan pemilihan pengurus baru, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam perjuangan profesi pramuwisata untuk memperoleh pengakuan dan perlindungan hukum yang memadai.
Dengan hadirnya tokoh-tokoh penting dan gagasan konkret yang disuarakan secara terbuka, forum ini mencerminkan semangat kolaboratif antara organisasi profesi dan pemerintah daerah dalam membangun industri pariwisata yang inklusif, profesional, dan berdaya saing tinggi.
Jika aspirasi ini benar-benar diwujudkan dalam bentuk regulasi, maka Kabupaten Manggarai Barat akan menjadi salah satu daerah pelopor dalam perlindungan profesi pemandu wisata di Indonesia—sebuah langkah maju yang sangat dibutuhkan dalam ekosistem pariwisata modern.
Penulis: Hamid