Kapal Wisata Kandas di Pantai Pede Labuan Bajo Berhasil Dievakuasi
Polisi Berhasil Evakuasi Speed Boat Kandas di Perairan Labuan Bajo
LABUANBAJOVOICE.COM | Polisi bersama masyarakat melakukan evakuasi Speed Boat (Kapal Cepat) Ocean Day yang kandas di Perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT pada Jumat (31/1/2025) lalu.
Terpantau, evakuasi kapal cepat itu pun dilakukan sejumlah anggota Polri. Adapun unsur-unsur yang terlibat terdiri dari personil Korpolairud Baharkam Polri, Ditpolairud Polda NTT dan Satpolairud Polres Manggarai Barat.
“Beberapa waktu yang lalu, kami bersama masyarakat mengevakuasi satu unit speed boat di kawasan Pantai Pede Labuan Bajo,” kata Kasat Polairud Polres Mabar, AKP Dimas Yusuf Fadhillah Rahmanto, S.Tr.K., S.I.K. saat dikonfirmasi pada Rabu (5/2) siang.
Kasat Polairud menjelaskan kapal naas itu dihantam gelombang dan angin kencang hingga terhempas ke tepi pantai pasca cuaca ekstrim yang melanda wilayah Manggarai Barat.
Kapal cepat yang berukuran 27 Gross Tonnage (GT) itu berbenturan dengan tanggul batu hingga mengalami kerusakan.
“Penyebabnya, karena diterjang gelombang tinggi disertai hujan dan angin kencang, tali mooring bagian haluan kapal putus sehingga kapal hanyut, terhempas ke pinggir pantai, dan berbenturan dengan tanggul,” jelasnya.
Saat kejadian, Kapal Cepat Ocean Day tidak membawa tamu atau penumpang.
“Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” tutur Ajun komisaris polisi itu.
Lanjut AKP Dimas, proses evakuasi kapal cepat itu cukup sulit lantaran kondisi air laut surut dan dangkal. Tim evakuasi menunggu sampai air kembali pasang.
Kini, Kapal Cepat Ocean Day telah kembali ke Perairan Labuan Bajo dan sementara lakukan proses perbaikan.
“Speed boat berhasil dievakuasi dengan cara ditarik menggunakan Speed Boat GTOne. Proses evakuasi membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 3 jam,” sebutnya.
Lebih lanjut, dirinya juga mengimbau nelayan dan kapten kapal wisata untuk waspada terhadap cuaca yang tak menentu (ekstrem).
“Para nelayan dan kapten kapal wisata agar mematuhi standar operasional kapal atau pantau terus informasi dari BMKG dan KSOP Labuan Bajo,” ungkap Alumni Akpol angkatan 2016 itu.*
Penulis: Hamid