Tim ini juga berkolaborasi dengan mitra profesional Krissandi (PT Jelajah Rattan) dan Adli Arief Luthfan, S.Ars. dari Laboratorium Furniture & Living Design Lab, FSRD ITB.

Ketua program, Dr. Kharista Astrini Sakya, M.Ds., menjelaskan bahwa proyek ini dirancang untuk mengoptimalkan potensi Pulau Rinca sebagai kawasan wisata super prioritas dengan menghadirkan sistem wayfinding yang tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk arah, tetapi juga sebagai media edukasi, interpretasi lanskap, dan penguatan identitas lokal.

“Perancangan signage ini tidak sekadar menjadi penunjuk arah, tetapi juga medium bercerita tentang lanskap, budaya, dan konservasi yang diintegrasikan dengan teknologi 3D printing,” ujar Dr. Kharista Astrini di Labuan Bajo, Sabtu (1/11/2025).

Melalui integrasi desain spasial dan storytelling berbasis lanskap, signage ini menjadi bagian dari placemaking, yaitu pendekatan pembangunan ruang publik yang menumbuhkan keterhubungan antara manusia, alam, dan komunitas lokal.

Sebagai bagian dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Pulau Rinca memiliki potensi besar untuk menjadi pusat interpretasi budaya dan ekologi.