LABUANBAJOVOICE.COM – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Manggarai Barat menyoroti persoalan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di daerah pariwisata super prioritas Labuan Bajo.
Kondisi ini dinilai kian meresahkan masyarakat, terutama akibat maraknya praktik pembelian BBM menggunakan jerigen yang diduga digunakan untuk memasok kapal-kapal wisata.
Ketua GP Ansor Manggarai Barat, Rusliadi, menegaskan bahwa kelangkaan BBM berdampak serius terhadap mobilitas masyarakat. Tidak hanya kendaraan darat, tetapi juga transportasi laut yang digunakan masyarakat lokal mengalami keterbatasan pasokan.
“Kami meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi kelangkaan BBM di Labuan Bajo. Pemerintah harus memastikan distribusi berjalan lancar dan menghentikan praktik penjualan ilegal,” ujar Rusliadi dalam keterangannya, Senin (18/8/2025).
Lebih lanjut, Ketua GP Ansor menilai lemahnya pengawasan distribusi menjadi salah satu pemicu terjadinya kelangkaan. Oleh sebab itu, organisasi kepemudaan ini mendesak pemerintah agar meningkatkan pengawasan, terutama pada rantai distribusi di lapangan.
“Kami siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya untuk menjaga kondusivitas wilayah. Selain itu, GP Ansor juga akan membantu mensosialisasikan informasi resmi terkait distribusi BBM agar masyarakat tidak termakan isu liar,” tambahnya.
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo bukan hanya berdampak pada aktivitas sehari-hari masyarakat, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi.
Pasalnya, Labuan Bajo merupakan destinasi wisata internasional yang sangat bergantung pada kelancaran transportasi darat maupun laut.
GP Ansor Manggarai Barat menegaskan bahwa pemerintah harus segera hadir dengan kebijakan dan langkah nyata untuk menjamin ketersediaan BBM di daerah pariwisata unggulan tersebut.**
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan