Parapuar, menurut Frans, merupakan nama yang diambil dari bahasa setempat (Manggarai) yaitu “Para” yang berarti Pintu/Gerbang dan “Puar” yang berarti Hutan. Pemilihan nama ini didasari oleh prinsip bahwa kawasan ini mengedepankan nilai-nilai keberlangsungan lingkungan dan akan tetap mempertahankan keaslian kawasan.

Sebagai destinasi baru yang akan dikembangkan di Labuan Bajo Flores, pengembangan Parapuar dilakukan secara terpadu, holistik, dan berkelanjutan. Konsep Harmoni dengan Alam 3ECNC (Etno- Eco – Edu – Culture & Nature Conservation) menjadi pendekatan Pembangunan Destinasi Parapuar ke depan,” katanya.

BPO Labuan Bajo Flores, tambah Frans, hingga saat ini masih terus membuka kesempatan bagi para investor baik asing, nasional, maupun lokal untuk berinvestasi di Parapuar dengan visi dan misi yang sama.

“Visi misi yang sama itu yaitu mengembangkan kawasan pariwisata terintegrasi di Labuan Bajo yang berkualitas, berkelanjutan, berbudaya, dan menjunjung tinggi prinsip ekologi dan konservasi lingkungan,” tutup Frans.