LABUANBAJOVOICE.COM – Manggarai Barat yang memiliki banyak kandungan aset/potensi lokal adalah sebuah anugerah yang mesti dikelola agar berdaya guna bagi kesejahteraan masyarakat Manggarai Barat.

Perlu diingat bahwa label Super Premium bisa mendatangkan berkah bisa juga melahirkan bencana. Dalam hal ini, peran pemuda sangat berpengaruh dalam menentukan arah Pembangunan daerah, oleh karena itu, pemuda diharuskan menjadi pembawa solusi (problem solver) dari persoalan yang ada.

Di era kekinian ini, kita diperhadapkan dengan erupsi global dimana percepatan integrasi dunia di berbagai bidang seperti bidang ekonomi, budaya, dan teknologi sangat berpengaruh dan berdampak destruktif bagi Masyarakat terkhususnya generasi muda.

Dalam hal ini, Pemuda memiliki peran ganda, di satu sisi sebagai korban (pihak yang rentan) dan di sisi lain sebagai aktor utama.

Globalisasi menghadirkan tantangan sosial dan mental yang mempengaruhi identitas dan eksistensi pemuda itu sendiri diantaranya :

  1. Krisis Identitas dan Budaya yang berpotensi menyebabkan degradasi atau tergerusnya nilai-nilai lokal dan kearifan tradisional (krisis identitas).
  2. Bahaya Individualisme dan Hedonisme kian membayangi kehidupan kita, yang pada akhirnya dapat menggantikan semangat gotong royong dan kolektivisme yang ada dalam budaya lokal.
  3. Kesenjangan Digital dan Akses Ekonomi yang berdampak pada kesulitan bersaing di pasar kerja global.
  4. Penyebaran Hoaks dan Radikalisme akan menggerogoti persatuan dan toleransi nasional

Dalam menghadapi kenyataan ini pemuda dituntut untuk menjadi salah satu kelompok penentu yang memainkan peran kunci dalam membingkai dan merumuskan Langkah strategis yang solutif seperti :

  • Membangun Ketahanan Budaya (Filter); pemuda harus menjadi pelopor dan promotor budaya digital yang mendikan teknologi sebgai media promosi/propaganda nilai budaya dan potensi kearifan lokal lainnya;
  • Mempersiapkan diri sebagai sebgai aktor yang memiliki kompetensi global melalui penguasaan hard skill dan soft skill serta daya inovasi dan kewirausahaan. Dengan demikian Kita Pemuda layak menjadi produsen, bukan sekadar konsumen teknologi global.
  • Berani menjadi aktivis yang menjaga stabilitas dan persatuan. Kontrol sosial dan pemberdayaan kelompok rentan adalah hal urgen untuk direalisasikan dan menjadi agen anti-hoaks dan anti-radikalisme adalah pilihan tepat yang mesti dijalankan oleh pemuda.
  • Pemuda harus bersatu menjalankan Aksi kolaboratif dalam menyuarakan isu-isu global seperti perubahan iklim dan Hak Asasi Manusia serta wajib merealisasikan semangat nasionalisme konstruktif.

Di hari Sumpah Pemuda ini, saya selaku Presidium Komunitas Pemuda Anti Radikalisme Manggarai Barat (KOPEARAD – MABAR) mengajak semua pemuda Manggarai Barat agar menjadikan globalisasi sebagai jembatan untuk berprestasi dan media untuk melestarikan identitas, bukan sebagai alasan untuk kehilangan arah.